Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Perkulakan dan Retail Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Jaya Anugrah Esa mengatakan, pihaknya masih memiliki stok minyak goreng kemasan untuk dijual murah. Pasar Jaya, lanjut dia, saat ini menjual minyak goreng kemasan dengan tarif Rp 40 ribu per dua liter.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Jadi jauh di bawah harga retail modern," kata dia dalam rapat kerja dengan Komisi B Bidang Perekonomian DPRD DKI, Jakarta Pusat, Rabu, 23 Maret 2022.
Harga minyak goreng kemasan kini berkisar Rp 48 ribu hingga Rp 51 ribu per dua liter. Angka ini melambung setelah pemerintah mencabut harga eceran tertinggi (HET) minyak Rp 14 ribu per liter.
Esa menyampaikan Pasar Jaya tak lagi menggelar operasi pasar untuk produk minyak, karena dilarang Kementerian Perdagangan (Kemendag). Karena itu, minyak goreng kemasan tetap dijual di gerai-gerai naungan Pasar Jaya dengan harga kompetitif. "Harganya kompetitif kalau dibandingkan dengan retail modern lainnya," ucap dia.
Dia menyebut harga minyak goreng tak pernah bergejolak 3-4 tahun terakhir ini. Tarif minyak mulai meninggi di pertengahan 2021. "Sekarang aja bandelnya," ujar dia.
Food Station Wacanakan Bangun Pabrik Minyak Goreng
Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Pamrihadi Wiraryo mewacanakan pembangunan pabrik minyak goreng. BUMD DKI itu tengah melakukan penjajakan pembangunan pabrik tersebut dengan dua BUMD daerah lain, yaitu Agro Jabar dan Agro Jowo Jawa Tengah.
"Itu adalah penjajakan untuk membuat pabrik minyak goreng," kata dia di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Rabu, 23 Maret 2022.
Wacana ini merupakan respons atas kritik Ketua Komisi B Bidang Perekonomian DPRD DKI Jakarta Ismail. Dia merasa Jakarta belum mandiri memasok minyak goreng untuk kebutuhan warga Ibu Kota. Buktinya, tutur politikus PKS itu, pasokan minyak goreng langka pasca ditetapkan harga eceran tertinggi (HET) Rp 14 ribu per liter.
Pamrihadi mengutarakan, Agro Jabar dan Agro Jowo Jawa Tengah digandeng lantaran memiliki jumlah pasar yang relatif sama dengan Jakarta. Dia membeberkan jumlah penduduk Jawa Barat dan Jawa Tengah masing-masing mencapai 30 juta orang.
Dengan begitu, jika wacana sinergi terealisai, tiga BUMD ini telah memiliki target market. Food Station, Agro Jabar, dan Agro Jowo Jawa Tengah tinggal menyusun konsep produksi minyak goreng.
Dia melanjutkan lokasi pabrik idealnya berada dekat pelabuhan, seperti Marunda, Jakarta; Surabaya, Jawa Timur; atau Kendal, Jawa Tengah. Walau begitu, Pamrihadi mengingatkan, pembangunan ini masih sekadar wacana. "Belum kami putuskan apakah di Jakarta, Surabaya, atau Kendal," ucap dia.
Dirut PT Food Station Tjipinang itu mengharapkan kerja sama untuk mendirikan pabrik minyak goreng tersebut terealisasi pada 2023.