Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Pekerja Tewas Tergiling Mesin Limbah Plastik, Izin Usaha Disorot

Kasus pekerja tewas tergiling mesin limbah plastik menguak pelanggaran izin usaha pemilik?

19 Januari 2019 | 04.55 WIB

Lokasi pekerja tewas tergiling mesin limbah plastik milik PD. Laju Mandiri di Sumurbatu, Bekasi, Jumat 18 Januari, 2019. Adi Warsono/Tempo
Perbesar
Lokasi pekerja tewas tergiling mesin limbah plastik milik PD. Laju Mandiri di Sumurbatu, Bekasi, Jumat 18 Januari, 2019. Adi Warsono/Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Polisi memeriksa pemilik PD. Laju Mandiri, perusahaan pendaur ulang limbah plastik yang berlokasi di Sumurbatu, Kota Bekasi. Pemeriksaan dilakukan setelah Sariman, 35, pekerja di tempat itu, tewas tergiling mesin limbah plastik hingga sebagian besar tubuhnya hancur, Kamis 17 Januari 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Kapolsek Bantargebang, Komisaris Siswo, mengatakan status AM, pemilik unit usaha itu, masih sebatas saksi. Tapi, kata Siswo, bukan tidak mungkin status itu naik menjadi tersangka asalkan memiliki cukup bukti.

"Kami sedang mendalami apakah (usaha) ini legal atau ilegal. Dugaan sementara tidak ada izinnya," kata dia, Jumat 18 Januari 2019.

Indikasi atas pelanggaran itu, menurut Siwo, adalah tidak ditemukannya standar ketenagakerjaan di lokasi yang tampak seperti gudang penampung barang bekas itu. Penyidik, ucap Siswo, sedang mempertimbangkan menggunakan pasal 359 KUHP tentang kelalaian dalam pekerjaan yang mengakibatkan orang meninggal.

Warga setempat, Sami, mengatakan, tempat usaha milik AM telah beroperasi sejak empat tahun. Kepada mereka, pemiliknya telah meminta izin untuk membuka usaha penggilingan limbah plastik baik secara lisan maupun tertulis.

Ia mengakui, suara gilingan mesin cukup bising. Bahkan, dari jarak 300 meter sudah terdengar. "Karyawannya empat orang, dua bertugas di penggilingan, dua lagi angkat-angkat," kata Sami.

 

Sariman ditemukan telah tewas mengenaskan oleh rekan kerjanya, Mamat. Korban dituturkan bertugas memasukkan limbah plastik yang hendak digiling. Sedangkan, Mamat mengambil hasil gilingan di bawah.

Mamat mengatakan terkejut melihat darah mengalir dari atas. Ketika diperiksa, rupanya korban masuk ke dalam mesin penggilingan. Hasil identifikasi menunjukkan tubuh korban hancur mulai dari kepala sampai dengan paha.

Siswo mengatakan, sejauh ini tak ditemukan indikasi bahwa korban melakukan bunuh diri. Dugaan sementara, kata dia, korban jatuh ke dalam mesin penggilingan limbah plastik tersebut karena mengantuk atau karena pakaiannya tersangkut.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus