Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Pembangunan Terowongan Silaturahmi Istiqlal - Katedral, Simak Pengalihan Arusnya

Menjelang pembangunan Terowongan Silaturahmi yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral, pengendara diimbau menghindari Jalan Katedral.

18 Januari 2021 | 04.54 WIB

Suasana halaman Masjid Istiqlal Jakarta, Kamis 27 Agustus 2020. Sementara untuk Terowongan Silaturahmi bawah tanah yang akan menghubungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral, direncanakan mulai dibangun pada akhir 2020 ini. Kebutuhan anggaran diperkirakan mencapai Rp 40 miliar. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Perbesar
Suasana halaman Masjid Istiqlal Jakarta, Kamis 27 Agustus 2020. Sementara untuk Terowongan Silaturahmi bawah tanah yang akan menghubungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral, direncanakan mulai dibangun pada akhir 2020 ini. Kebutuhan anggaran diperkirakan mencapai Rp 40 miliar. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Polres Jakarta Pusat akan melakukan pengalihan arus lalu lintas di sekitar Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral menjelang pembangunan Terowongan Silaturahmi. Terowongan itu akan menghubungkan kedua tempat ibadah itu.  

Pengalihan arus akan mulai dilakukan pada Rabu, 20 Januari 2021 - Rabu, 31 Maret 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Pengendara dari Jalan Lapangan Banteng Timur yang mau ke Pasar Baru dialihkan ke Jalan Banteng Barat di Pos Katedral," ujar Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Pusat Komisaris Lilik Sumardi saat dihubungi Tempo, Ahad, 17 Januari 2021. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Pengendara dari arah Gambir yang melintas di Jalan Perwira tak akan bisa berbelok di Jalan Katedral untuk ke arah Pasar Baru. Pengendara nantinya akan diarahkan ke Jalan Lapangan Banteng Barat atau ke depan Kementerian Agama. "Untuk sementara ini hindari Jalan Katedral," kata Lilik.

Pembangunan Terowongan Silaturahmi ini mulai jadi perbincangan setelah Presiden Joko Widodo alias Jokowi menyetujui pembangunan terowongan yang akan menghubungkan Masjid Istiqlal dengan Gereja Katedral. Jokowi berharap penghubung di bawah tanah ini diharapkan menjadi simbol bagi kerukunan dan toleransi antar umat beragama.

Rencana pembangunan terowongan ini sempat mendapat banyak kritik dari masyarakat, karena dinilai tak akan menyelesaikan masalah toleransi di Indonesia.

Sejarawan JJ Rizal menyebut awal mula Masjid Istiqlal dibangun dekat dengan Gereja Katedral tak ada sangkut pautnya dengan upaya toleransi. Rizal juga mengingatkan di bawah Istiqlal berada aliran Ciliwung lama. "Jadi mohon stop gimik politik," kata Rizal.

Rizal menceritakan, Masjid Istiqlal mulanya didirikan dengan tujuan membawa Tuhan lebih dekat dengan pusat-pusat kekuasaan. Musababnya, di pusat kekuasaan itu dinilai banyak godaan sehingga membuat umat Muslim lupa nilai-nilai kebajikan dan kebaikan yang diajarkan agama Islam.

Baca juga: Katedral Sambut Baik Ide Terowongan Silaturahmi: Terima Kasih

Proyek renovasi masjid Istiqlal sekaligus pembangunan terowongan Silaturahmi dikerjakan selama 14 bulan dan memakan biaya Rp 511 miliar. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus