Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Pemekaran Bogor Timur, Warga Ramai Soal Jonggol Mau Jadi Ibu Kota

Warga Jonggol ramai dengan reaksi beragam adanya rencana pemisahan Bogor Timur dari Kabupaten Bogor.

25 Juli 2019 | 19.45 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Alun-alun Jonggol, Kamis 25 Juli 2019. TEMPO/ADE RIDWAN

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Bogor -Warga Jonggol ramai mengapresiasi dengan reaksi beragam adanya rencana pemisahan Bogor Timur menjadi kabupaten tersendiri dari Kabupaten Bogor.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Salah satunya warga Desa Sukasirna, Kusnadi, 46 tahun. Ia mengatakan, pemekaran wilayah Kabupaten Bogor jadi tiga, termasuk Bogor Timur. Kecamatan diharapkan dapat memberikan dampak positif. Terutama terhadap pembangunan infrastruktur.

“Selama ini infrastruktur di Jonggol ini kayak dinomor duakan, banyak jalan rusak, sawah pada kering dan sebagainya,” kata Kusnadi ditemui Tempo di alun-alun Kecamatan Jonggol, Kamis 25 Juli 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kusnadi mengatakan, kekeringan yang selalu melanda Kecamatan Jonggol seolah tidak pernah ada solusi. Padahal, kata dia, Jonggol adalah wilayah yang kaya akan sawah dan penghasil padi.

“Dari dulu pengen bangun waduk disini (Kecamatan Jonggol) untuk atasi kekeringan, tapi sampai sekarang belum terlaksana juga,” kata Kusnadi.

Kusnadi berharap, dengan dipisahkannya Bogor Timur dari Kabupaten Bogor, pembangunan di wilayah timur Bogor dan Jonggol khususnya dapat merata.

“Tapi kalau Ibu Kotanya di Jonggol ntar dulu, ntar sawah pada hilang,” kata Kusnadi.

Warga lainnya, Eneng (47) mengatakan, pemisahan Bogor Timur dari Kabupaten Bogor bisa lebih memperdekat pengurusan administrasi.

“Kalau ke Cibinong kan, butuh uang yang nggak sedikit, ngurusnya si gratis, tapi kan butuh ongkos dari sini ke sana (Cibinong),” kata Eneng lagi.

Kantor Kecamatan Jonggol, Kamis 25 Juli 2019. TEMPO/ADE RIDWAN

Eneng mengatakan, belum lagi jika urusan administrasi tersebut harus menunggu beberapa hari karena banyaknya masyarakat yang ikut mengurus administrasi. “Misalnya saja urus BPJS, harus bolak balik ke Cibinong. Sama saja boros, uang dan tenaga,” kata Eneng.

Eneng pun membenarkan, pembangunan infrastruktur di wilayah Jonggol belum merata salah satunya revitalisasi alun-alun Jonggol yang sudah ada sejak puluhan tahun berdiri di sekitar kantor Kecamatan Jonggol.

“Tahun lalu mau ada rencana revitalisasi alun-alun, tapi nggak jadi, anggarannya malah dialihkan ke revitalisasi setu di cibinong,” kata Eneng.

Diketahui, DOB Kabupaten Bogor Timur sudah disepakati antara Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bogor pada Senin 22 Juli 2019 untuk selanjutnya dibahas pada tingkat Pemerintah Provinsi dan Pusat.

Kabupaten Bogor Timur akan memiliki 7 Kecamatan dengan ibukota Kabupaten Jonggol. Kecamatan Kabupaten Bogor Timur yakni, Kecamatan Jonggol, Cariu, Cileungsi, Tanjungsari, Klapanunggal, Gunungputri dan Sukamakmur.

Ade Ridwan Yandwiputra

Ade Ridwan Yandwiputra

Lulusan sarjana Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik, Institut Bisnis dan Informatika Kosgoro 1957. Memulai karier jurnalistik di Tempo sejak 2018 sebagai kontributor. Kini menulis untuk desk hukum dan kriminal

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus