Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Pemulung Juga Beli Hewan Kurban, Ini Cerita Para Pedagang Kambing

Harga hewan kurban ratusan ribu hingga lebih dari satu juta rupiah ditebus pakai uang recehan.

21 Juli 2019 | 17.15 WIB

Pedagang menjajakan hewan kurban di trotoar khusus pejalan kaki di kawasan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta, 20 Agustus 2018. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta para pedagang hewan kurban tidak berjualan di trotoar dan meminta jajaranya untuk menertibkan pedagang yang masih berjualan hewan kurban di trotoar. TEMPO/M Taufan Rengganis
Perbesar
Pedagang menjajakan hewan kurban di trotoar khusus pejalan kaki di kawasan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta, 20 Agustus 2018. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta para pedagang hewan kurban tidak berjualan di trotoar dan meminta jajaranya untuk menertibkan pedagang yang masih berjualan hewan kurban di trotoar. TEMPO/M Taufan Rengganis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pedagang kambing di Jalan Sabeni Raya, Tanah Abang, Jakarta Pusat mengungkap kisah warga miskin yang membeli hewan kurban untuk merayakan Idul Adha. Hari Raya Idul Adha tahun ini akan jatuh pada 11 Agustus mendatang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Biasanya setiap tahun pasti ada," kata Uci, seorang pedagang kambing yang telah berjualan 30 tahun di Tanah Abang.

Pada 2018, Uci mengungkapkan pernah melayani seorang pemulung yang membeli kambing seharga Rp 1,7 juta yang dibayar lunas dengan uang receh. Pemulung itu berkeliling membawa gerobak sampah. 

Beberapa tahun sebelumnya dia juga ingat kedatangan seorang nenek pemulung botol plastik untuk membeli kambing kurban seharga Rp 800 ribu. Nenek pemulung itu tinggal di pinggiran rel kereta api di kawasan Bongkaran, Tanah Abang.

"Waktu itu dia bayar lunas pakai uang receh Rp 100-an, jumlahnya banyak banget, saya sampai capek menghitung uangnya," kata Uci.

Junaedi, pedagang kambing yang lain, bercerita yang sama. Dia mengaku pernah melayani pemulung yang membeli kambing ukuran sedang seharga Rp 1,6 juta pada 2016. Pemulung itu membayar lunas.

"Kami (pedagang) tidak membedakan pembeli kaya dan miskin. Orang-orang yang membeli hewan kurban adalah untuk beribadah dan beramal," katanya. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus