Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Sejumlah pekerja harian lepas proyek Rumah Susun Sederhana Sewa alias Rusunawa atau Rusun Pasar Rumput, Jakarta memberikan kesaksian mengejutkan terkait proyek yang tengah mereka kerjakan. Para pekerja mengatakan, Tarminah, 53 tahun, yang tewas tertimpa besi proyek hari Minggu kemarin, bukanlah korban pertama.
"Kurang lebih 11 hari lalu, seorang pekerja proyek jatuh dari lantai 10, langsung meninggal," kata Nasaruddin, salah seorang pekerja proyek rusun yang berasal Jawa Tengah, saat ditemui di Pasar Rumput, Senin, 19 Maret 2018.
Nasaruddin, bersama rekannya, Baruddin dan Sumarno, hari ini tetap datang ke lokasi proyek. Mereka sedang duduk bercengkrama tepat di lokasi Tarminah tertimpa besi hollow proyek Rusunawa. Para pekerja harian lepas lainnya, kata Nasaruddin, memang diminta untuk istirahat dari pekerjaan oleh kontraktor, sampai waktu yang belum ditentukan.
Baca : Sandiaga Uno Segera Beri Sanksi Kontraktor Rusun Pasar Rumput
Proyek rusun di bekas lahan Pasar Rumput tersebut memakan korban jiwa pada Minggu pagi, 18 Maret 2018. Saat kejadian pukul 09.25 WIB, Tarminah sedang berbelanja sayur-mayur di Pasar Rumput. Ia lalu tewas setelah kepalanya tertimpa besi panjang berjenis pipa hollow sepanjang 3 meter yang jatuh dari lantai 10 proyek tersebut.
Beberapa jam usai kejadian, Tempo menelusuri kejadian ini di lapangan dan menemukan kesaksian yang sama dari warga sekitar. Ketua Rukun Warga 004 Pasar Manggis Muhammad Dopi mengatakan seorang perempuan bernama Laila, mengalami luka-luka saat sedang berbelanja sayuran di pasar tradisional, pekan lalu.
Seperti halnya Tarminah, perempuan itu juga tertimpa besi hollow proyek rusun di bagian punggungnya. "Sudah sembuh, sih," kata Dopi lagi.Sejumlah pekerja harian proyek Rusunawa Pasar Rumput, Jakarta Selatan tetap mendatangi lokasi pembangunan. Mereka dinonaktifkan sementara sampai investigasi kecelakaan konstruksi oleh kontraktor proyek, PT Waskita Karya, rampung, Senin, 19 Maret 2018. Tempo/Fajar Pebrianto
Baruddin membenarkan kesaksian dari rekannya, Nasaruddin. Pria yang juga berasal dari Jawa Tengah tersebut mengatakan pekerja yang meninggal 11 hari lalu berasal dari Lampung. "Tapi istrinya orang Jawa, dia dimakamkan di Lampung juga," tutur Baruddin.
Kepala Proyek, I Made Aribawadana mengakui adanya sejumlah insiden sebelum menimpa Tarminah. Namun ia irit bicara.
"Sebelumnya mungkin betul ada (kejadian) tapi tidak di dalam. Sama dengan kejadian ini tapi tidak ada korban," ujar Aribawadana. Dia mengklaim upaya pengamanan sudah dilakukan di lokasi kejadian pasca peristiwa Ahad lalu.
Sekretaris Perusahaan Waskita Karya, Shastia Hadiarti juga belum berkomentar banyak soal kesaksian dari para pekerja ini. "Sebentar ya, saya masih diluar," ujar Shastia.
Shatia hanya membenarkan bahwa para pekerja saat ini masih diistirahatkan sambil menunggu hasil investigasi terhadap proyek rusun tersebut pasca kecelakaan pada Ahad pagi, 18 Maret 2018 lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini