Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kebakaran gardu listrik di Tanah Abang yang membuat perjalanan KRL terganggu diduga karena kelebihan beban penggunaan sehingga trafo meledak.
Baca: Kebakaran Travo, Penumpang KRL di Stasiun Jatinegara Menumpuk
Kepala Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Pusat Hardisiswan mengatakan dugaan sementara penyebab terbakarnya gardu listrik di Jalan Tenaga Listrik RT 15 RW 16 Kelurahan Kebon Melati, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat karena kelebihan beban.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Iya terbakar karena korsleting," ujar Hardisiswan saat dihubungi Tempo, Ahad, 23 September 2018. Pemadaman api di Gardu Traksi (Travo) milik KAI di Kelurahan Kebon Melati, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Minggu, 23 September 2018. Sumber: Damkar
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kebakaran tersebut diperkirakan terjadi pada pukul 12.50. Saat terbakar, api merambat ke bedeng yang berada di pinggir rel kereta. Sudin Damkar yang mendapat laporan itu menerjunkan enam unit mobil pemadam.
Tak sampai satu jam, si jago merah padam pada pukul 13.45. Setelah itu, petugas melakukan pendinginan di kawasan tersebut.
Dari kesaksian warga sekitar, mereka sempat mencium bau kabel terbakar sebelum kejadian itu terjadi. "Abis langsung ada suara meledak," ujar Warsinah, warga sekitar.
Akibat terbakarnya gardu tersebut, jalur kereta di lintas Tanah Abang - Manggarai dan Tanah Abang - Serpong sempat terhenti. Penghentian operasi itu karena Listrik Aliran Atas DAOP 1 terputus.
Baca: Kebakaran Gardu, Simak Pola Operasi KRL Sementara Hari Ini
Pada Ahad petang pukul 18.00, lalu lintas kereta commuter line atau KRL kembali normal. Meskipun kereta harus melintasi jalur Tanah Abang - Karet dengan kecepatan rendah karena masih ada sisa pemadaman di lokasi.