Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (Perum PPD) mengklaim seluruh armada bus Transjakarta merek Zhong Tong telah memenuhi standar keamanan penumpang. Mereka menyatakan bus asal Cina tersebut telah dilengkapi berbagai fitur keselamatan dan keamanan.
"Sudah sangat dinyatakan aman. Kami tinggal menunggu pihak Transjakarta untuk memeriksa unit lainnya yang ingin kami operasikan," kata Manager Operasi Perum PPD Hendri Dunan di Jakarta, Rabu siang, 16 Oktober 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perusahaan Umum Pengangkutan Penumpang Djakarta (Perum PPD) selaku operator PT Transjakarta kembali mengoperasikan bus Zhong Tong sejak Jumat pekan lalu. Bus tersebut merupakan unit yang didatangkan pada 2016 dan merupakan bagian dari kontrak PPD dengan Tranjakarta pada 2013.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam kontrak tersebut PPD sebenarnya diharuskan mengoperasikan 59 unit bus tersebut sejak 2014. Namun pelaksanaan kontrak tersebut tersendat karena adanya larangan dari Ahok setelah sejumlah bus sejenis mengalami kerusakan hingga salah satunya terbakar. Selain itu, bus yang dipesan oleh perusahaan plat merah itu pun tak kunjung datang.
Akibatnya, kedua belah pihak pun sempat berseteru. PT Transjakarta meminta PPD membayar penalti atas ketidakmampuannya memenuhi kontrak. Kedua belah pihak akhirnya mengajukan perkara ini ke Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI).
Tahun lalu BANI pun mengeluarkan putusan yang mewajibkan PPD membayar sejumlah penalti. Selain itu, PT Transjakarta juga diharuskan memperbolehkan PPD untuk mengoperasikan bus Zhong Tong yang terlanjur telah mereka beli.
Hendri menyatakan, Dari total 59 unit bus hasil pengadaan 2016, sebanyak 21 unit di antaranya telah kembali dioperasionalkan sejak Jumat pekan lalu. Sisanya masih tersimpan di pul PPD Jalan Raya Bekasi, Pulogadung, Jakarta Timur.
Dia menyatakan bahwa bus Zhong Tong yang mereka operasikan telah memiliki perangkat keselamatan seperti pemadam api ringan (Apar). Tak tanggung-tanggung, menurut dia, terdapat lima Apar disetiap unit bus. Selain tersebut ada juga lima alat pemadam api otomatis di mesin bus.
"Apar akan bekerja secara otomatis jika ada percikan api atau perubahan suhu yang sangat ekstrem di dalam ruang mesin, dia langsung menyemprot," katanya.
Selain itu, kata Hendri, Perum PPD juga telah memasangkan kamera pengawas atau CCTV di dalam ruang mesin. Kegunaannya untuk melihat kinerja mesin serta aspek keamanannya.
"Kami juga menyiapkan tangga darurat jika terjadi keadaan darurat," katanya.