Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Belasan petugas Dinas Kebersihan Provinsi DKI Jakarta masih berjibaku membereskan puing-puing sisa kebakaran di Halte Bundaran HI Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, menjelang pukul 22.00 WIB.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Halte bus tersebut menjadi sasaran massa penolak Undang-undang alias UU Cipta Kerja yang menggelar aksi sepanjang Kamis pagi hingga petang, 8 Oktober 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca pula : 11 Halte Bus Ludes Dirusak Massa, Anies Baswedan: Perbaikan Butuh Dana Rp 45 Miliar
Berdasarkan pantauan Tempo, belasan petugas yang mengenakan baju oranye tampak menyapu sampah-sampah terbakar di sisi dalam maupun luar halte. Petugas juga memunguti kerangka-kerangka penyangga halte yang jebol.
Dua unit mobil beko atau excavator milik Dinas Bina Marga pun diterjunkan. Mobil berwarna kuning itu terlihat mengeruk sampah-sampah berukuran besar.
Ada pula dua unit truk sampah berwarna hijau yang berjaga di samping halte. Sampah-sampah yang telah dikumpulkan petugas nanti akan diangkut oleh truk sampah tersebut.
Sementara itu, halte ikonis di antara Hotel Pullman dan Plaza Indonesia terlihat luluh-lantak terbakar. Meski kerangkanya masih berdiri, dinding-dindingnya telah hancur. Juga mesin petugas dan peranti lain di dalamnya. Halte itu menjadi tampak kopong.
Sedangkan di sekitar Bundaran HI Jakarta Pusat, suasana mulai lengang. Tak ada lagi kerumunan kecuali para petugas yang berjaga di sekitar lokasi.
Massa membubarkan diri setelah berdialog dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. "Ini semua berisiko. Saya ingin yang merasa dirinya pejuang, pulang ke rumah. (Saya ingin) tidak ada yang sakit," ucap Anies Baswedan yang datang langsung ke lokasi demo.