Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk Budi Harto angkat bicara terkait dengan insiden pipa gas bocor milik PT Perusahaan Gas Negara (PGN) akibat kena bor proyek LRT. Pipa gas yang berlokasi di Cawang, Jakarta Timur, tersebut diduga bocor akibat galian proyek LRT (light rail transit) Jabodebek yang dikerjakan Adhi Karya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ada miscommunication," kata Budi saat dihubungi di Jakarta, Senin, 12 Maret 2018. Miscommunication terjadi antara Adhi Karya sebagai kontraktor pelaksana proyek dan salah satu subkontraktor yang terlibat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Budi menceritakan, pada Senin sekitar pukul 07.00, dia menggelar rapat proyek bersama dengan para subkontraktor. Seusai rapat, ucap Budi, subkontraktor diminta tidak melakukan pengerjaan proyek pada malam hari, termasuk di lokasi peristiwa. Ia tidak menjelaskan alasan penghentian tersebut.
Baca: Pipa Gas PGN Bocor, Terkena Mata Bor Proyek LRT Jabodebek
Namun, menurut dia, salah satu subkontraktor ternyata tetap melakukan pengerjaan proyek. "Jadi membuat kaget tadi," ucap Budi. Ia memastikan tim dari Adhi Karya akan melanjutkan penelusuran atas kejadian miscommunication ini esok pagi, Selasa, 13 Maret 2018.
Insiden kebocoran di Cawang terjadi sekitar pukul 19.50 WIB, Senin, 12 Maret 2018, saat ada kegiatan pemasangan pancang proyek LRT. Mata bor kemudian mengenai pipa PGN dengan diameter 8 inci yang ditanam sedalam 1,5 meter dari permukaan tanah.
Pukul 22.30 WIB, lokasi kebocoran sudah dipasangi garis polisi. PGN menutup valve atau katup pada pipa yang berlokasi persis di depan Kantor Badan Narkotika Nasional (BNN) tersebut. Imbasnya, pasokan gas untuk pelanggan di Rumah Susun Bidaracina dan Kalibata Mall mengalami gangguan.
Ditemui di lokasi kejadian, Sales Area Head Jakarta PGN Sabaruddin menuturkan ada tanda khusus pada lokasi pipa gas PGN. Ia tidak mengetahui pasti kenapa sampai ada insiden mata bor mengenai pipa gas. "Mungkin koordinasi (antara PGN dan kontraktor) perlu ditingkatkan," katanya.
Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama memastikan pipa gas bocor PGN di tempat kejadian telah melalui tes pile integrity test (PIT) dan PCM. Insiden seperti ini, ucap dia, bukanlah yang pertama kali. "Seperti kejadian sebelumnya, pelaksana subkontraktor proyek LRT tidak berkoordinasi dengan kontraktor proyek," ujarnya dalam keterangan tertulis.