Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Para pedagang kali lima (PKL) yang dipindah dari kawasan Kota Tua Jakarta ke lokasi baru mengeluhkan sedikitnya pembeli. Para pedagang menilai lokasi berjualan di Kota Intan terlalu jauh dari kawasan Kota Tua yang saat sedang revitalisasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menanggapi keluhan itu, Pemerintah Kota Jakarta Barat (Pemkot Jakbar) memperluas lokasi penampungan pedagang kaki lima (PKL) Kota Tua yang yang ditempatkan di Kota Intan dan gedung Cipta Niaga.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kita perluas ke Jalan Kali Besar Timur, tepatnya gedung nomor 23, 24, dan 27 Taman Sari," kata Camat Taman Sari, Agus Sulaiman seperti dikutip dari Antara, Senin, 18 Juli 2022.
Agus menjelaskan alasan perluasan lokasi baru lantaran para pedagang di Kota Intan mengeluh sulit mendapatkan pelanggan selama berdagang di sana.
Agus mengatakan, menurut pedagang, Kota Intan dinilai terlalu jauh dari kawasan Kota Tua sehingga wisatawan yang mau berkunjung ke lokasi binaan terbilang sedikit. "Maka dari itu kita carikan tempat lagi," jelas dia.
Relokasi ke gedung bergaya bangunan Belanda itu, lanjut Agus, bisa menampung kira-kira 250 PKL. Dia memastikan akan mengalih fungsikan gedung tersebut dalam waktu dekat demi memfasilitasi PKL. "Kita sedang cari kolaborator yang bersedia membenahi lokasi itu," jelas Agus.
Sebelumnya, tercatat 409 PKL yang sebelumnya berjualan di Kota Tua setuju untuk pindah ke lokasi binaan Kota Intan dan Cipta Niaga, Taman Sari.
Pemindahan PKL itu dilakukan Pemkot demi memperindah kawasan Kota Tua. Pemindahan PKL juga merupakan bagian dari program revitalisasi kawasan Kota Tua yang saat ini sedang dikerjakan Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Bina Marga.