Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Polemik Makan Siang Gratis, Begini Anies Baswedan Saat Jadi Gubernur Beri Makanan Tambahan Siswa DKI

Program pemberian makanan tambahan Anies Baswedan 2019 saat jadi Gubernur DKI Jakarta, lebih dulu daripada program makan siang gratis Prabowo-Gibran.

18 Februari 2024 | 18.12 WIB

Untuk meningkatkan kecukupan zat gizi pada anak sekolah, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyelenggarakan program Penyediaan Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMTAS). (dok Pemprov DKI)
Perbesar
Untuk meningkatkan kecukupan zat gizi pada anak sekolah, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyelenggarakan program Penyediaan Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMTAS). (dok Pemprov DKI)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara dari tim Anies-Cak Imin (Amin) Indra Charismiadji menyatakan pembagian susu dan makan siang gratis dalam program Prabowo-Gibran meniru kebijakan yang pernah dilakukan Anies Baswedan saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Indra menjelaskan bahwa alasan AMIN tidak memasukkan program makan siang dan susu gratis untuk anak sekolah dalam visi dan misi Pilpres 2024 adalah karena program tersebut dianggap tidak dapat diterapkan secara nasional. Menurutnya, hal ini disebabkan oleh perbedaan kebutuhan dasar yang objektif di setiap daerah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Semasa masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan pernah menyelenggarakan Program Penyediaan Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMTAS) pada 2019. Pemberian makanan tambahan tersebut dilaksanakan di 459 sekolah di DKI Jakarta.

Anies menyatakan bahwa program ini, yang dilaksanakan dari hari Senin hingga Jumat, bertujuan untuk memberikan asupan makanan sehat dan bergizi tinggi kepada anak-anak usia dini. Hal ini diharapkan dapat mendukung pertumbuhan fisik dan kecerdasan mereka. "Program PMTAS sudah menjangkau 53 kelurahan di Jakarta dengan mempertimbangkan faktor sosial ekonomi," ujarnya.

Dilansir dari aniesbaswedan.com, melalui program ini, sekolah memiliki kesempatan untuk berperan serta dalam memaksimalkan dan meningkatkan asupan nutrisi dan gizi bagi anak-anak sekolah. Implementasi dari program PMT-AS mencakup penyediaan makanan yang bernutrisi, aman, dan berkualitas untuk peserta didik. Program ini dipantau dan dibimbing oleh Dinas Kesehatan DKI dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) DKI Jakarta.

Program PMTAS diimplementasikan melalui dikeluarkannya Pergub Nomor 9 Tahun 2018 tentang Penyediaan Makanan Tambahan Anak Sekolah Pada Satuan Pendidikan. Sekolah-sekolah tersebut tersebar di 53 kelurahan dan terdiri dari 75 taman kanak-kanak (TK), 375 sekolah dasar (SD) negeri, dan 9 sekolah luar biasa (SLB). Pemerintah Provinsi mengalokasikan dana sebesar Rp 324 miliar untuk program PMTAS tahun 2019.

Sejumlah orang tua siswa memberikan respon positif terhadap program penyediaan makanan tambahan ini. Sebagai contoh, Kristina (39), seorang wali murid di SDN di Johar Baru, Jakarta Pusat, menyatakan bahwa pemberian makanan tambahan sebaiknya disertai dengan edukasi mengenai gizi dan kebutuhan nutrisi yang sehat. Menurutnya, hal ini penting agar anak-anak dapat lebih memahami pentingnya konsumsi makanan sehat yang bergizi bagi tubuh.

Ida Nurbani, Kepala Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Dinas Pendidikan DKI Jakarta, menjelaskan bahwa program PMTAS menyediakan 29 variasi menu, termasuk nasi goreng, telur, sayur sop daging, sandwich telur, roti, jeruk, pisang, susu UHT, dan berbagai jenis kue tradisional seperti onde-onde kacang hijau, nagasari, lemper, ongol-ongol, bacang, klepon, dan lain-lain.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus