Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Kepala Polsek Palmerah AKP Bachrun menantang para pelaku tawuran di Gang Mawar, Kota Bambu Utara, Jakarta Barat untuk uji nyali di Villa Andreas Hartsinck. Bangunan cagar budaya itu kini digunakan menjadi kantor Polsek Palmerah dan dinamai Gedoeng Tinggi Palmerah.
Bachrun menasihati 18 pelaku tawuran yang masih berusia remaja, antara 14-18 tahun itu, agar tidak mengulangi perbuatannya hanya untuk dibilang jagoan.
"Uji nyali bukan tawuran, kalau kalian bisa hadapin makhluk gaib di gedung ini baru bisa dibilang hebat dan jagoan," kata Bachrun di halaman Polsek Palmerah Jakarta, Kamis 1 Oktober 2020.
Bachrun bercerita Gedoeng Tinggi Palmerah merupakan cagar budaya peninggalan Belanda dari abad ke-18 yang angker. Dia mengatakan jajarannya kerap mendengar suara-suara makhluk halus di kantor Polsek Palmerah itu.
"Pernah ada anggota saya yang mendengar orang menyapa 'selamat malam Pak'. Saat dicari orangnya enggak ada," kata Bachrun.
Bachrun mengatakan tantangan uji nyali di Villa Andreas Hartsinck itu bertujuan membuat pelaku tawuran jera. Sudah berulang kali anggota Polsek Palmerah harus membubarkan tawuran yang meresahkan masyarakat itu.
Kapolsek Palmerah Kompol Supriyanto mengatakan tawuran antarremaja kerap terjadi di kawasan Kota Bambu Utara, Kota Bambu Selatan, dan Jatipulo. Para pemuda itu terkesan meledek polisi, dengan kucing-kucingan. "Terus terang selama dijaga Palmerah aman terkendali, tapi kadang para pemuda itu meledek juga. Enggak ada polisi mereka muncul," ujar Supriyanto.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini