Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Polusi Udara Jakarta, Perhimpunan Dokter Paru Dukung Hujan Buatan

Perhimpunan Dokter Paru menilai hujan buatan dapat mengurangi polusi udara di Jakarta.

31 Juli 2019 | 13.29 WIB

Konferensi pers Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) soal Hari Kanker Paru Sedunia di Cipinang Bunder, Jakarta Timur, Rabu, 31 Juli 2019. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Perbesar
Konferensi pers Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) soal Hari Kanker Paru Sedunia di Cipinang Bunder, Jakarta Timur, Rabu, 31 Juli 2019. TEMPO/M Julnis Firmansyah

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) mendukung langkah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang berencana melakukan hujan buatan untuk mengatasi polusi udara di Jakarta. Metode hujan buatan, menurut PDPI, sudah pernah dilakukan oleh negara-negara lain.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

"Hujan buatan dapat menurunkan kadar polutan atau PM, di luar negeri metode ini cukup efektif," kata Ketua Umum PDPI Agus Dwi Susanto saat jumpa pers di Cipinang Bunder, Jakarta Timur, Rabu, 31 Juli 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Selain hujan buatan, Agus menyarankan pemerintah untuk menanam lebih banyak pohon dan tanaman. Sebab, menurut dia, pohon dapat efektif menyerap gas polutan yang bersumber dari kendaraan.

"Tapi yang paling utama, saya tetap menyarankan pemerintah berupaya mengurangi sumber polusi itu, seperti pembatasan kendaraan," kata Agus.

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sebelumnya mengatakan pihaknya akan melakukan modifikasi cuaca berupa hujan buatan untuk mengatasi polusi udara Jakarta. Kepala BPPT Hammam Riza menyatakan telah mendapat persetujuan dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menurunkan hujan buatan pada pertengahan Juli 2019.

Namun Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Andono Warih mengatakan belum ada kesepakatan apapun ihwal teknologi modifikasi cuaca (TMC) atau hujan buatan itu. Menurut Andono, pihaknya masih membahas opsi hujan buatan tersebut. "Kan sekarang sudah mulai ujan. Ya maksudnya opsi itu kemarin di puncak-puncaknya itu kami buka didiskusiin tapi belum ada (kesepakatan)," kata dia, Senin, 8 Juli 2019.

Andono mengatakan pemerintah DKI bakal menerapkan apapun untuk Jakarta yang lebih baik, termasuk untuk mengatasi polusi udara. Dinas LH, kata dia, mempelajari semua pertimbangan yang ada, termasuk hujan buatan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus