Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Proyek Jalur LRT, Perhatikan Rekayasa Lalu Lintas di Setiabudi

Wali Kota Jakarta Selatan, Marullah Matali, mengumumkan pemberlakuan rekayasa lalu lintas terkait pembangunan jalur kereta ringan LRT Bodebek

31 Oktober 2019 | 18.12 WIB

Suasana pembunganan jalur rel Light Rail Transit telah mencapai 64,4 persen di wilayah Jabodetabek, di kawasan jalan HR. Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis, 22 Agustus 2019. PT Jakarta Propertindo (Jakpro) akan memperpanjang pembangunan fase II rel LRT ke Jakarta International Stadium diperkirakan menghabiskan anggaran sebesar Rp4,1 Triliun. TEMPO/Imam Sukamto
material-symbols:fullscreenPerbesar
Suasana pembunganan jalur rel Light Rail Transit telah mencapai 64,4 persen di wilayah Jabodetabek, di kawasan jalan HR. Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis, 22 Agustus 2019. PT Jakarta Propertindo (Jakpro) akan memperpanjang pembangunan fase II rel LRT ke Jakarta International Stadium diperkirakan menghabiskan anggaran sebesar Rp4,1 Triliun. TEMPO/Imam Sukamto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Jakarta Selatan, Marullah Matali, mengumumkan pemberlakuan rekayasa lalu lintas terkait pembangunan jalur kereta ringan LRT Bodebek. Rekayasa lalu lintas kali ini dilakukan di Jalan Galunggung karena adanya pembangunan proyek Lintas Rel Terpadu di Jalan Setiabudi Selatan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Rekayasa dilakukan dengan cara membuat lalu lintas dari Jalan Galunggung diluruskan ke arah Tanah Abang di underpass Gedung BNI. Tujuannya, mencegah penumpukan kendaraan di Jalan Galunggung. Marullah berharap masyarakat dapat memahami langkah tersebut yang sudah dimulai Kamis ini, 31 Oktober 2019, mulai pukul 10 WIB.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Inikan sedang ada pembangunan LRT. Nanti teman-teman Dishub yang mengambil langkah selanjutnya, mulai dari sosialisasi dan juga menempatkan petugas untuk mengatur lalu lintas," kata dia melalui keterangan tertulis.

Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan Christianto mengatakan sebanyak 30 personel diterjunkan dalam rekayasa lalu lintas ini. Mereka terdiri dari petugas Dinas Perhubungan, Satpol PP, kepolisian, serta dari LRT dan Transjakarta.

Chris berujar, rekayasa lalu lintas ini membuat kendaraan dari arah Manggarai menuju Karet sudah tidak boleh lagi belok ke kiri, tetapi harus lurus. "Perintah Pak Wali, rekayasa lalu lintas ini akan dipantau terus dengan menempatkan beberapa personel," kata dia.

Rekayasa lalu lintas terkait proyek LRT Bodebek sudah beberapa kali dilakukan karena memang tak terhindarkan untuk memberi ruang konstruksi. Pada Juni lalu, misalnya, Jalan Setia Budi Tengah arah Dukuh Atas sempat ditutup sementara. 

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus