Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Politikus PSI yang juga anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta Eneng Malianasari mendesak Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono melakukan investigasi atas mangkraknya puluhan bus Transjakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Investigasi tersebut, menurut Eneng, dilakukan terhadap manajemen TransJakarta dan Dinas Perhubungan DKI untuk mengetahui penyebab puluhan bus Transjakarta hanya parkir di pool dan beroperasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Dari informasi yang beredar bus-bus tersebut bermerek Scania dan Mercedes Benz yang dibeli tahun 2018, jadi masih relatif baru. Itu adalah aset negara yang dijaga, dirawat, dan dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat banyak," kata Eneng seperti dikutip dari Antara, Rabu, 14 Desember 2022.
Dari foto yang beredar di media sosial, bus-bus yang mangkrak itu adalah bus TransJakarta berjenis low entry yang tidak dioperasikan di pool Pinang Ranti, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur.
Menurut Eneng, bila puluhan bus itu dibiarkan parkir lama dan tak beroperasi, dikhawatirkan bus tersebut bisa rusak dan buntutnya bisa menimbulkan kerugian negara.
Bila kondisi ini dibiarkan, kata diam juga bisa menyebabkan pelayanan masyarakat terganggu, apalagi saat ini kemacetan dan kepadatan lalu lintas sudah kembali seperti sebelum pandemi.
"Masyarakat juga dirugikan karena harus lama menunggu dan berdesak-desakan saat jam sibuk akibat jumlah bus TransJakarta masih kurang. dan Dinas Perhubungan perlu menjelaskan hal ini kepada publik," ujar Eneng.
Adapun manajemen PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) telah memberikan penjelasan bahwa deretan bus yang tidak beroperasi itu bukan mangkrak dan tidak dirawat. Menurut manajemen, bus-bus tersebut telah beroperasi dan mempunyai jadwal.
"Seluruh armada TransJakarta telah beroperasi sesuai dengan jadwal yang telah diatur," kata Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan TransJakarta Anang Rizkani Noor, Rabu, 14 Desember 2022.
Pengaturan jadwal sendiri, kata Anang, dilakukansaat kasus pandemi COVID-19 sedang tinggi, yang akhirnya banyak rute bus TransJakarta dikurangi untuk menghambat penularan di tahun 2020-2022.
Sampai saat ini, sebagian besar rute sudah mulai dibuka, akan tetapi masih ada yang masih ditutup, sehingga berdampak kepada adanya beberapa bus yang tidak beroperasi secara penuh.
"Dengan segala keterbatasan dan kendala operasional, TransJakarta mengatur agar armada miliknya tetap berjalan secara bergantian, sehingga sekitar 70 persen beroperasi, dan sisanya dioperasikan bergantian termasuk untuk perawatan," ucap dia.
Hingga Desember 2022, TransJakarta beroperasi di 216 rute, dengan reaktivasi sebanyak 39 rute, dan pembukaan rute baru mencapai 16.
"TransJakarta mengoptimalkan operasi armada bus yang sesuai kebutuhan rute dan penumpang," ujarnya.
Baca juga: Beredar Foto Puluhan Bus Transjakarta Mangkrak, Azas Tigor Nainggolan Duga Sejak Era Anies Baswedan