Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Psikolog : Bukan Perceraian yang Bikin Anak Sedih, Tapi

Kesedihan terbesar bagi anak justru bukan masalah perceraian yang terjadi pada orang tuanya.

30 Juli 2018 | 13.00 WIB

Ilustrasi orang tua bertengkar di depan anak-anak. news.com.au
Perbesar
Ilustrasi orang tua bertengkar di depan anak-anak. news.com.au

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Perceraian orang tua pada bagaimanapun akan berdampak pada anak-anak mereka. Namun, bukan berarti itu lantas membuat si anak langsung sepenuhnya sedih. Kesedihan terbesar bagi mereka justru bukan masalah perpisahan yang terjadi pada orang tuanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Hal ini disampaikan oleh Psikolog Elizabeth Santosa saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan Jumat, 27 Juli 2018. Elizabeth mengatakan yang membuat anak menjadi sedih dan kecewa justru bukan perceraian orang tuanya, melainkan melihat kenyataan jika hubungan orang tuanya yang tidak berlangsung baik. “Perceraian tidak membuat anak trauma, yang membuat anak trauma adalah kualitas hubungan buruk,” ujar Elizabeth di lokasi.

Untuk kasus ini Elizabeth mencontohkan kebanyakan terjadi pada satu keluarga, di mana kedua orang tuanya sering bertengkar. Ini akan menjadi berbeda, jika kedua orang tuanya berpisah secara baik-baik. Namun sayangnya dikatakan dia, kebanyakan orang tua sering memperlihatkan hubungan yang tidak baik di depan anak-anak mereka. “Sayanganya semua kasus klien yang datang pada saya itu kebanyakan kalau orang tua cerai pasti bertengkar, dan itu buruk buat anak,” katanya.

Ilustrasi anak bersedih. Shutterstock

Hal yang sama kata Elizabeth juga berlaku dengan orang tua yang tidak punya banyak waktu untuk anak-anak mereka. Meski bergelimang harta itu tidak akan membuat anaknya 100 persen bahagia. 

Elizabeth mencontohkan apa yang terjadi pada keluarga Deddy Corbuzier. Menurut Elizabeth, meski bercerai dengan Kalina Oktarani, ia tetap menjalin hubungan baik dengan mantan isterinya itu, terutama bagi anak tunggal mereka Azkanio Nikola Corbuzier. “Contoh lainnya mungkin yang nomor satu ialah keluarga Marcell dan Dewi Lestari. Mereka punya dua keluarga yang kompak. That is good co-parenting,” kata Elizabeth. “Jadi anak traumanya bukan sama status, dia nggak ngerti status. Bapaknya seleb tapi nggak pernah ada juga nggak bahagia,”.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus