Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan aktivis 98 Rama Pratama mendeklarasikan dirinya maju di Pemilihan Wali Kota Depok 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saya sudah tinggal di Depok sejak 1987. Saya melihat Depok seharusnya bisa lebih baik lagi, menjadi kota yang segar dan nyaman bagi warganya jika dikelola dengan baik,” kata Rama dalam keterangan resmi yang diterima Tempo, Kamis 23 Januari 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mantan kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengaku, tidak mencalonkan diri melalui jalur independen maupun dari PKS. Namun, dirinya telah berdialog dengan beberapa partai untuk pengusungan dirinya.
“Saya sudah berdialog dengan berbagai pihak, mengumpulkan ide bagaimana mengurai masalah di Depok, bagaimana menjadikan Depok sebagai kota yang maju dan membuat warganya bangga. Warga Depok juga mulai mendukung saya untuk mencalonkan diri sebagai wali kota,” kata Rama.
Sebagai visinya, Rama pun mengusung tema 2020 Segarkan Depok. Bukan tanpa alasan, Rama melihat, selama kurang lebih 20 tahun ke belakang tidak ada perubahan signifikan di Kota Depok.
“Sudah 33 tahun saya tinggal di Depok, makin nggak segar, sumpek dan tidak ramah kepada warganya sendiri. Kita butuh kesegaran, Depok harus dibangun menjadi kota yang segar, tempat warganya berinteraksi dengan sehat, dengan lingkungan dan infrastruktur yang mendukung,” kata Rama.
Rama menambahkan, Depok mesti menjadi kota yang modern, hijau dan inklusif. Modern maknanya mampu memanfaatkan kemajuan teknologi informasi berbasis digital yang memberikan ruang konektivitas dan partisipasi publik yang lebih baik.
Hijau artinya ramah lingkungan dan lebih banyak ruang terbuka hijau. Sedangkan inklusif maksudnya mengikutsertakan dan menghargai semua orang, meniadakan hambatan dan merangkul setiap perbedaan, menjadi kota yang toleran, ramah terhadap anak-anak, difabel dan lansia.
Rama Pratama pernah menjadi anggota DPR RI dari Partai Keadilan Sejahtera pada Pemilu 2004. Selesai dari Senayan, Rama meneruskan jalur profesionalnya di bidang keuangan dengan menjadi anggota Badan Supervisi Bank Indonesia (2010-2013) dan Tenaga Ahli Badan Pemeriksa Keuangan RI (2014-2019).
Aktivitas kepemudaan, Rama juga pernah menjadi Ketua DPN Gerakan Pemuda (Gema) Keadilan periode 2005 – 2010, Ketua DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Bidang Hukum & HAM periode 2005 - 2008, Wakil Ketua Umum DPP KNPI periode 2008 - 2011, dan Wakil Sekretaris Jenderal Internasional Islamic Federation of Student and Youth Organisation (IIFSO) periode 2006 – 2009.