Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Aktris Ria Irawan meninggal dunia pada Senin, 6 Januari 2020. Ria Irawan meninggal dalam usia 50 tahun, setelah melawan penyakit kanker kelenjar getah bening stadium empat. Sebelumnya, Ria Irawan pernah divonis menderita kanker endometrium pada 2014. Dia dinyatakan sembuh setelah menjalani berbagai pengobatan, seperti kemoterapi dan radiasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tiga tahun berselang, sel kanker dalam tubuhnya aktif kembali dan penyakit itu kambuh. Ria Irawan harus bolak-balik ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk menjalani pengobatan. Terakhir dia dirawat pada September 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengenai kanker di tahun 2018 menyebutkan bahwa ada 18,1 juta kasus kanker baru dan 9,6 juta kematian akibat kanker yang terjadi pada tahun 2018. Data tersebut juga menyampaikan bahwa satu dari lima pria berpotensi mengalami kanker. Sementara untuk wanita, satu dari enam wanita berpeluang mengidap kanker dalam hidup mereka.
Gaya hidup dan riwayat kesehatan anggota keluarga dapat menjadi acuan seberapa tinggi risiko seorang menderita penyakit kanker. Meskipun kita tidak bisa merubah komposisi genetika, ada banyak langkah sederhana yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan kondisi kesehatan diri.
Berikut adalah jenis penyakit kanker yang sering menyerang wanita dan langkah pencegahan yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko tersebut.
1. Kanker Payudara
Kanker payudara merupakan jenis kanker terbanyak yang dialami oleh masyarakat Indonesia. Kanker payudara bahkan menjadi kanker dengan kasus kematian tertinggi di Indonesia. Kanker ini tidak hanya lekat pada orang-orang dengan usia tua saja, namun juga dapat menyerang kelompok usia dewasa muda.
Untuk mencegah kanker pada wanita, beberapa langkah pencegahan dapat dilakukan. Lakukan langkah pencegahan kanker payudara dengan berolahraga secara teratur, tidak merokok, tidak mengonsumsi minuman beralkohol, serta mengonsumsi makanan yang tinggi antioksidan.
2. Kanker Paru-paru
Dalam data yang dirilis oleh Indonesian Cancer Information & Support Center, kanker paru-paru merupakan kanker pembunuh nomor satu di Indonesia dengan berkontribusi 14 persen kematian karena kanker. Angka kematian karena kanker paru-paru di Indonesia bahkan mencapai 88 persen.
Kanker paru-paru sering disebabkan karena kebiasaan merokok (perokok aktif) maupun karena menghirup asap rokok di sekitar (perokok pasif). Oleh karena itu, segeralah berhenti merokok dan jauhi daerah yang terpapar oleh asap rokok untuk mengurangi faktor risiko. Terapkan juga pola hidup sehat dengan mengonsumsi makanan-makanan sehat dan rutin berolahraga untuk menjaga kesehatan tubuh Anda.
3. Kanker Usus Besar (Kanker Kolorektal)
Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, kanker usus besar atau kanker kolorektal merupakan penyebab kematian kedua terbesar akibat kanker untuk pria dan penyebab kematian ketiga terbesar akibat kanker untuk wanita.
Di Indonesia, 30 persen penderita kanker usus besar adalah kelompok usia produktif atau di bawah 40 tahun. Faktor gen hanya memengaruhi 10 persen kasus kanker ini, sementatra 90 persen lainnya disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat seperti merokok, obesitas, kolesterol, kurang mengonsumsi serat, dan kurang berolahraga.
Sebab itu, untuk mencegah terjadinya kanker usus besar, ubah gaya hidup Anda menjadi lebih sehat dengan rutin mengonsumsi makanan-makanan sehat (terutama yang berserat), rajin berolahraga setiap hari, dan jauhi rokok beserta asapnya.
4. Kanker Serviks
Penderita kanker serviks di Indonesia merupakan yang kedua terbanyak di dunia. Setiap tahunnya, sekitar 21 ribu kasus kanker serviks di temukan di seluruh Indonesia. Tingginya angka ini disebabkan karena tidak adanya proses pemantauan atau pemeriksaan dini.
Untuk mencegah kanker serviks, beberapa tindakan perlu dilakukan sejak dini. Salah satu yang paling diwajibkan adalah rutin melakukan tes pap smear. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi sel-sel dalam leher rahim yang berpotensi menjadi kanker. Tes pap semar direkomendasikan untuk diambil setiap tiga tahun sekali untuk wanita usia 21-30 tahun.
Selain melakukan tes pap smear, langkah mencegah kanker pada wanita lainnya dapat dilakukan dengan menjaga gaya hidup sehat, seperti tidak merokok, rutin berolahraga, dan mengonsumsi makanan sehat. Selain itu, Anda juga harus menjaga kebersihan vagina dan melakukan vaksinasi HPV sebagai tindakan pencegahan lebih lanjut.