Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Peringatan bahaya merokok, baik tulisan maupun gambar, yang tertera di bungkus rokok mungkin tak membuat orang takut mengisapnya. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat ada sekitar 1 miliar orang di dunia yang merokok, 200 juta di antaranya adalah perempuan. Hampir 1,5 juta di antara perempuan itu meninggal setiap tahun karena penggunaan tembakau.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Risiko merokok, baik pada laki-laki maupun perempuan, hampir sama. Namun, ada beberapa pengaruh buruk yang hanya dialami perempuan perokok, seperti yang dijelaskan pakar kesehatan paru-paru dari India Bornali Dutta kepada Indian Express pada Hari Tanpa Tembakau Sedunia yang diperingati setiap 31 Mei.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Kanker serviks
Baik pada laki-laki maupun perempuan, merokok meningkatkan risiko berbagai jenis kanker mulai dari paru-paru, mulut, kerongkongan, laring, kandung kemih, pankreas, dan ginjal. Khusus pada perempuan, rokok juga menambah risiko kanker serviks.
2. Gangguan menstruasi
Merokok juga mempengaruhi menstruasi, terutama gejala pramenstruasi yang parah dan peningkatan kram. Ini juga mempengaruhi kesuburan, menyebabkan keterlambatan atau tantangan saat hamil.
3. Membahayakan janin
Merokok selama kehamilan membahayakan janin. Karbon monoksida yang ada dalam tembakau merusak jaringan janin, sementara nikotin menyebabkan detak jantung bayi meningkat.
4. Keguguran
Merokok juga meningkatkan risiko keguguran dan komplikasi lain seperti solusio plasenta. Plasenta adalah organ melingkar yang rata di dalam rahim wanita hamil yang memberi makan janin. Rokok juga meningkatkan risiko still birth atau bayi lahir dalam kondisi meninggal dunia.
5. Kelahiran prematur
Merokok selama kehamilan meningkatkan risiko kelahiran prematur. Ketika melahirkan, rokok juga dapat menyebabkan pengurangan produksi dan kualitas ASI. Nikotin yang dikonsumsi oleh ibu juga dapat ditularkan kepada bayi selama menyusui.
6. Penyakit jantung
Seperti pada pria, merokok meningkatkan risiko penyakit jantung pada wanita, terutama serangan jantung.
7. Mempercepat menopause
Merokok mempercepat menopause. Ini karena kandungan nikotin mengganggu suplai darah ke ovarium, sehingga mengurangi fungsinya memproduksi hormon estrogen. Kondisi ini dapat menyebabkan timbulnya menopause dini.
8. Osteoporosis
Merokok mengurangi kepadatan mineral tulang di kalangan wanita, yang secara signifikan menyebabkan osteoporosis.
9. Penuaan dini
Merokok menyebabkan penuaan, dan wanita yang merokok lebih cenderung mengalami keriput lebih awal.
10. PPOK
Wanita yang merokok memiliki risiko lebih tinggi terkena chronic obstructive pulmonary disease atau penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), termasuk bronkitis kronis dan obstruksi aliran udara seperti rekan pria mereka.
11. Merusak kekebalan tubuh
Merokok merusak sistem kekebalan tubuh dan secara negatif mempengaruhi daya tanggap terhadap infeksi, membuat perokok lebih rentan terhadap penyakit menular seperti flu.
Dutta juga mengatakan bahwa perempuan juga berisiko tinggi menjadi perokok pasif di rumah, tempat kerja, atau tempat-tempat umum. Perokok pasif adalah orang yang tidak merokok tapi menghirup asap rokok dari orang lain.
“Perokok pasif di negara-negara tertentu dapat menjadi ancaman yang lebih besar bagi perempuan daripada merokok atau mengonsumsi tembakau secara langsung,” katanya.
Selain itu, banyak perempuan merasa lebih aman mengonsumsi rokok yang diklaim lebih ringan, lalu mengisapnya lebih dalam dan sering. Menurut Dutta, ini memiliki risiko kesehatan yang lebih tinggi.