Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Dokter Spesialis Paru Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, dokter Erlina Burhan, mengatakan banyak rumah sakit rujukan telah kesulitan menerima pasien Covid-19, dengan gejala berat. Sebabnya, kapasitas ruangan rumah sakit telah kelebihan muatan untuk menampung seluruh pasien yang datang dengan gejala Covid-19 cukup berat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Rumah sakit rujukan sudah banyak yang overload sejak dua pekan terakhir. Termasuk kami di RSUP Persahabatan," kata Erlina saat dihubungi, Rabu, 13 Agustus 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Erlina mengatakan sejak dua pekan terakhir pasien Covid-19 yang datang ke Persahabatan mencapai 50-70 per hari. Padahal, kapasitas tempat tidur yang tersedia untuk pasien Covid-19 hanya mencapai 187 tempat tidur. Saat ini tingkat keterisian telah mencapai 92 persen.
Menurut dia, rumah sakit mesti menyediakan satu sampai dua tempat tidur untuk pasien wanita hamil yang memerlukan penanganan darurat jika terinfeksi virus Corona dan telah mengalami gejala yang berat. "Satu ruangan kami juga hanya bisa menampung dua orang dan itu harus satu jenis kelamin yang berada di satu ruangan," ucapnya.
Peningkatan kedatangan pasien ini, menurut dia, berbanding lurus dengan lonjakan kasus yang ditemukan di Ibu Kota. "Sayangnya sekarang yang datang kondisinya sudah sangat berat-berat."
Erlina khawatir jika situasi ini berlangsung cukup lama rumah sakit rujukan bakal kewalahan menampung pasien. Ia berharap pemerintah melakukan berbagai upaya untuk menekan penularan virus. "Karena kalau rumah sakit sudah collapsed, bakal sangat berdampak terhadap penanganan pasien. Nanti banyak yang tidak tertangani," ujarnya.
Dalam sepekan terakhir rata-rata temuan kasus baru Covid-19 di DKI mencapai 500 orang per hari. Hingga hari ini, kasus aktif Covid-19 di Jakarta mencapai 8.784 orang. Sedangkan, jumlah kasus konfirmasi secara total di Jakarta sampai hari ini sebanyak 26.664 kasus.
Dari jumlah tersebut, 16.927 orang dinyatakan telah sembuh dengan tingkat kesembuhan 63,5 persen, dan 953 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 3,6 persen.
Sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 4,5 persen. Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 8,4 persen, sedangkan Indonesia sebesar 15,2 persen. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5 persen.