Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerjunkan 200 petugas gabungan Dinas Lingkungan Hidup dari Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu untuk membersihkan sampah di Hutan Mangrove Muara Angke pada Rabu kemarin, 12, Juli 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ratusan petugas mengangkut sekitar 50 meter kubik sampah secara manual menggunakan keranjang atau dengan mesin ekskavator amfibi. Namun, aksi bersih-bersih sampah itu belum selesai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Perlu waktu tiga hari untuk membersihkan," kata Kepala Satuan Pelaksana Unit Pelaksana Kebersihan Badan Air Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Utara M. Chusaeri seperti dilansir dari Antara, Kamis, 13 Juli 2023. Itu artinya, aksi bersih sampah baru akan selesai Jumat besok, 14 Juli 2023.
Menurut Chusaeri, waktu tiga hari dibutuhkan karena wilayah pesisir Hutan Mangrove Muara Angke yang tertutupi sampah memiliki panjang antara dua hingga tiga kilometer, dari mulai ujung Kaliadem sampai Ecomarine Tourism Mangrove Muara Angke.
Sampah yang menumpuk di kawasan tersebut, menurut Chusaeri, berasal dari 12 aliran sungai di Jakarta yang bermuara ke laut lalu terbawa ombak ke bibir pantai kala perairan sedang pasang.
"Memang dipastikan sampah dari laut. Warga di sini memang tidak ada yang membuang sampah ke laut karena di darat disediakan tempat pembuangan," kata dia.
Chusaeri berharap warga Jakarta dapat mengurangi penggunaan plastik. Pasalnya, sampah yang diangkut petugas pada Rabu didominasi oleh sampah plastik, antara 60 persen dani 80 persen plastik.
Setelah diangkat, sampah-sampah itu dibawa dahulu dengan 5 unit kapal (dua dari Sudin LH Kepulauan Seribu dan tiga dari Sudin LH Jakarta Utara) menuju daratan. Setelah di daratan, diangkut lagi dengan truk menuju Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat.
"Kami hari ini menyiapkan enam (truk) tripper kecil, satu tripper besar, dua mobil pikap, tetapi yang dimuat (sampah) hari ini tiga tripper besar," kata Chusaeri.