Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jakarta - Pengelola Mall Artha Gading menyatakan telah melakukan vaksinasi Covid-19 kepada lebih 50 ribu warga. Program vaksinasi di pusat perbelanjaan di Jakarta Utara itu telah dimulai sejak 21 April 2021, jauh sebelum Pemerintah DKI melakukan uji coba pembukaan mal selama PPKM Level 4 per awal pekan lalu. "Per hari, jumlah warga yang ikut vaksinasi paling minim 500-an orang, paling banyak 1.000 lebih," ujar Promotion Manager Mall Artha Gading kepada Tempo, Adjie pada Ahad, 15 Agustus 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Vaksinasi di Mall Artha Gading gratis. Siapa saja boleh ikut, kecuali bagi mereka yang dinyatakan dokter tidak bisa menerima vaksin karena adanya penyakit.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jenis vaksin yang disediakan awalnya adalah Sinovac. Belakangan, Artha Gading juga menyuntikkan vaksin AstraZeneca.
"Gerai vaksinasi kami buka dari Senin-Sabtu, mulai pukul 10.00 hingga 15.00 WIB," kata Adjie.
Sejumlah pengelola mal menyediakan sentra vaksinasi Covid-19 seiring dengan uji coba pembukaan pusat perbelanjaan per Selasa, 10 Agustus 2021. Uji coba digelar di empat kota berstatus PPKM Level 4, yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Semarang.
Selama diizikan beroperasi, kata Adjie, antusiasme warga ke Mall Artha Gading tetap tinggi. Namun, antusiasme itu dibarengi dengan perubahan pola kunjungan karena adanya pembatasan di PPKM Level 4.
Pembatasan itu meliputi kapasitas, usia pengunjung, ketentuan makan di tempat, dan larangan pembukaan fasilitas hiburan seperti bioskop dan tempat olahraga. Selain itu, ada pula syarat vaksinasi terhadap pengunjung.
Menurut Adjie, seleksi pengunjung dilakukan dengan aplikasi PeduliLindungi. Di dalam aplikasi itu, ada tiga notifikasi berupa merah, kuning dan hijau.
Setelah pemindaian QR code, mereka yang mendapat notifikasi merah dilarang masuk mal karena berarti belum menjalani vaksinasi. "Bahkan kalau orang ngaku belum divaksin karena ada kendala penyakit, itu juga tidak kita bolehkan," kata Adjie.
Foto 
