Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Sering Menahan Buang Air Kecil? Waspada Gangguan Kesehatan Ini

Menahan buang air kecil terlalu sering dan lama dapat menyebabkan kerusakan serius pada kandung kemih Anda. Ini dampaknya.

28 Februari 2020 | 13.00 WIB

Ilustrasi mck atau toilet. wikipedia.org
Perbesar
Ilustrasi mck atau toilet. wikipedia.org

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Terjebak di kemacetan atau ikut rapat panjang yang tak mungkin ditinggal sering kali membuat Anda harus menahan buang air kecil. Jika hal itu dilakukan sesekali bukan masalah karena siapa pun pernah mengalaminya. Tapi kalau sudah menjadi kebisaan, hati-hati gangguan kesehatan yang mengintai.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kandung kemih manusia yang sehat dapat menampung antara 400 hingga 500 mililiter urine atau sekitar 2 gelas. Ketika sudah penuh, ada tekanan yang membuat Anda merasa ingin buang air kecil. Meskipun menahan kencing Anda umumnya tidak berbahaya karena kandung kemih adalah organ yang dapat diupgrade, jangan membiasakannya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menahan buang air kecil terlalu sering dan lama dapat menyebabkan kerusakan serius pada kandung kemih Anda. Ini karena menahan kencing terlalu lama dapat menyebabkan otot kandung kemih melemah.

Dilansir dari Times of India, berikut beberapa bahaya kebiasaan menahan keinginan untuk buang air kecil dalam waktu lama adalah sebagai berikut.

1. Inkontinensia urine

Jika sering menahan buang air kecil, kandung kemih Anda akan mengalami atrofi atrau melemah. Akibatnya, Anda dapat mengalami inkontinensia urine. Ini menyebabkan kebocoran urin yang tidak disengaja.

2. Infeksi Saluran Kemih

Kebiasaan menahan kencing juga bisa menyebabkan infeksi saluran kemih karena bakteri dapat berkembang biak. Anda sangat rentan jika memiliki riwayat ISK dan sering terkena dampaknya. Risiko terkena ISK juga tinggi jika Anda tidak minum cukup air.

Adapun tanda-tanda ISK antara lain sensasi terbakar yang tajam saat Anda buang air kecil, perubahan warna urine atau berdarah, nyeri di perut bagian bawah, dan urine berbau tidak sedap.

3. Kandung kemih meregang

Saat Anda terbiasa menahan kencing untuk jangka waktu yang lama, ini bisa menyebabkan kandung kemih Anda meregang. Ketika kandung kemih membesar, Anda mungkin mengalami kesulitan kencing dan keinginan untuk buang air kecil yang konstan. Anda juga dapat mengalami inkontinensia urin.

4. Retensi urine

Jika Anda tidak buang air kecil secara teratur dan menahan air seni, itu juga dapat menyebabkan retensi urin. Kondisi terjadi ketika kandung kemih Anda tidak dapat mengosongkan sepenuhnya karena tersumbatnya aliran urin dari kandung kemih dan uretra. 

Berapa sering harusnya ke toilet dalam sehari? Frekuensi ke toilet setiap orang berbeda-beda. Namun, orang yang sehat umumnya buang air kecil sekitar empat hingga sepuluh kali sehari, rata-rata enam sampai delapan kali dalam satu hari.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus