Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Sesak Napas, Awas Klep Jantung Bocor. Cek Gejalanya

Jangan abaikan sesak napas, bisa jadi itu pertanda ada kebocoran pada klep jantung. Simak apa kata dokter berikut.

18 Maret 2018 | 09.33 WIB

Ilustrasi jantung wanita. shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi jantung wanita. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Presiden Republik Indonesia, BJ Habibie, dikabarkan mengalami kebocoran klep jantung dan kemudian mendapatkan perawatan di sebuah rumah sakit di Muenchen, Jerman. Dalam kamus medis, kebocoran itu ditandai dengan gejala yang sepintas sepele, yakni badan lemas dan sesak napas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Masalahnya, badan lemas dan sesak napas tidak selalu berkaitan dengan klep jantung. Bagaimana membedakan sesak napas akibat kebocoran klep jantung dengan akibat penyakit lain? 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dr. Erik Rohmando Purba, Sp.PD dari Rumah Sakit Umum Daerah Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, menjelaskan badan lemas dan sesak napas terjadi akibat tubuh kekurangan oksigen. Jika dua gejala itu dirasakan pasien, maka kelainan jantungnya sudah berat. 

“Bahkan saat tidur, napasnya sesak sampai butuh dua-tiga bantal untuk mengganjal tubuh. Lebih parah lagi jika terjadi pembengkakan karena cairan yang masuk ke ventrikel kiri tidak bisa diedarkan ke seluruh tubuh. Akibatnya, cairan menumpuk di paru-paru atau perut atau mengendap di kaki hingga bengkak,” jelas Erik.

Ia menjelaskan, jantung manusia terdiri empat ruang, yakni ventrikel kanan, ventrikel kiri, atrium kanan, dan kiri. Ventrikel kiri mengalirkan darah yang berasal dari atrium kiri ke seluruh tubuh. Darah ini kaya oksigen dan bersumber dari paru-paru. Atrium kanan menerima darah yang kaya karbondioksida dari ventrikel kanan. Darah yang berasal dari seluruh tubuh itu dikirim ke paru-paru untuk dikeluarkan dari tubuh. 

Perpindahan darah di atrium ke ventrikel dan sebaliknya selalu melewati klep. Saat darah di atrium kiri terisi penuh, maka katup akan membuka lalu darah dialirkan. Disebut kebocoran jantung saat klep itu tidak membuka atau menutup dengan sempurna.

“Saat klep tidak menutup sempurna, itu disebut regurgitasi. Kalau klep tidak bisa membuka dengan sempurna disebut stenosis,” urainya.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus