Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Berita Tempo Plus

Setelah Ali Menyikut Sumiskun

Ali Moertopo mengubah Golkar dari organisasi yang cair menjadi kekuatan politik terbesar di Indonesia. Melanggengkan kekuasaan Soeharto.

14 Oktober 2013 | 00.00 WIB

Setelah Ali Menyikut Sumiskun
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PUKUL delapan malam, 31 Desember 1969. Suasana di Tugu Monas meriah. Sebagian warga Ibu Kota bersiap merayakan tahun baru. Tapi, di Istana Negara, beberapa ratus meter dari Monas, justru sebaliknya. Wajah Presiden Soeharto memerah. Dengan nada tinggi ia berkata kepada tamu-tamunya, "Kalau rakyat marah dan menggantung saya, kalian senang, lantas tepuk tangan dan tertawakan saya?" Di hadapan Presiden, Ali Moertopo dan sejumlah aktivis muda yang dikenal sebagai Kelompok Tanah Abang duduk dengan jantung berdebar.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus