Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Siswi SD Meninggal di Toilet, Ini Pesan Kepala Dinas Pendidikan

Kepala Dinas Pendidikan sebut orang tua korban anggota polisi, jadi ...

15 Maret 2019 | 10.21 WIB

Sejumlah pelajar SD berangkat Ujian Nasional (UN), melewati tanah berlumpur di Tanah Taban, Agam, Sumatera Barat, 18 Mei 2015. Puluhan pelajar SD harus berjalan kaki sekitar 3 kilometer untuk mengikuti ujian nasional, karena akses di daerah tersebut terputus akibat longsor empat bulan lalu. ANTARA/Iggoy el Fitra
Perbesar
Sejumlah pelajar SD berangkat Ujian Nasional (UN), melewati tanah berlumpur di Tanah Taban, Agam, Sumatera Barat, 18 Mei 2015. Puluhan pelajar SD harus berjalan kaki sekitar 3 kilometer untuk mengikuti ujian nasional, karena akses di daerah tersebut terputus akibat longsor empat bulan lalu. ANTARA/Iggoy el Fitra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Depok – Peristiwa kematian siswi SD di kamar mandi sekolahnya mendapat perhatian dari Dinas Pendidikan Kota Depok. Komunikasi dengan orang tua siswi itu pun sudah dilakukan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

“Saya sudah bertemu langsung dengan keluarganya, dan memang keluarga pun menerima kejadian ini sebagai musibah,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Mohammad Thamrin, Jumat 15 Maret 2019.

Labih jauh, Thamrin mengatakan kalau dinas menyerahkan penyelidikan sepenuhnya ke kepolisian. Dia mengaku telah pula meminta sekolah maupun orang tua murid lainnya untuk tidak berspekulasi mengenai sebab kematian siswi tersebut.

“Kan sudah ditangani polisi, dan orang tuanya pun polisi, jadi kami serahkan semua kepada kepolisian,” kata Thamrin.

Kematian di dalam kamar mandi sekolah itu terjadi di SDN Anyelir I Pancoran Mas, Selasa lalu. Korbannya adalah seorang siswi kelas VI di tengah masa tryout UN. Belum jelas sebab kematiannya karena polisi dilarang keluarga melakukan proses autopsi.

Suasana sekolah sehari setelah peristiwa kematian seorang siswi kelas VI ditemukan meninggal di kamar mandi, Rabu 13 Maret 2019. TEMPO/ADE RIDWAN

Dari lokasi, polisi menemukan bekas muntah. Sedang dari saksi petugas sekolah di antaranya diketahui adanya teriak korban dari dalam kamar mandi sekitar Pukul 13 WIB. Teriakan dua kali berupa kalimat yang sama, “Kenapa mamah ninggalin aku?”

Berdasarkan komunikasi Dinas Pendidikan dengan keluarga maupun orang tua, diketahui siswi itu memang sedang sakit. “Saya juga kurang tahu sakit apa, mungkin kecapean atau yang lain, saat mengikuti PTS (Penilaian Tengah Semester) dan TO (tryout UN) di sekolah,” kata Thamrin.

Ade Ridwan Yandwiputra

Ade Ridwan Yandwiputra

Lulusan sarjana Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik, Institut Bisnis dan Informatika Kosgoro 1957. Memulai karier jurnalistik di Tempo sejak 2018 sebagai kontributor. Kini menulis untuk desk hukum dan kriminal

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus