Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Depok – Peristiwa kematian siswi SD di kamar mandi sekolahnya mendapat perhatian dari Dinas Pendidikan Kota Depok. Komunikasi dengan orang tua siswi itu pun sudah dilakukan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saya sudah bertemu langsung dengan keluarganya, dan memang keluarga pun menerima kejadian ini sebagai musibah,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Mohammad Thamrin, Jumat 15 Maret 2019.
Labih jauh, Thamrin mengatakan kalau dinas menyerahkan penyelidikan sepenuhnya ke kepolisian. Dia mengaku telah pula meminta sekolah maupun orang tua murid lainnya untuk tidak berspekulasi mengenai sebab kematian siswi tersebut.
“Kan sudah ditangani polisi, dan orang tuanya pun polisi, jadi kami serahkan semua kepada kepolisian,” kata Thamrin.
Kematian di dalam kamar mandi sekolah itu terjadi di SDN Anyelir I Pancoran Mas, Selasa lalu. Korbannya adalah seorang siswi kelas VI di tengah masa tryout UN. Belum jelas sebab kematiannya karena polisi dilarang keluarga melakukan proses autopsi.
Suasana sekolah sehari setelah peristiwa kematian seorang siswi kelas VI ditemukan meninggal di kamar mandi, Rabu 13 Maret 2019. TEMPO/ADE RIDWAN
Dari lokasi, polisi menemukan bekas muntah. Sedang dari saksi petugas sekolah di antaranya diketahui adanya teriak korban dari dalam kamar mandi sekitar Pukul 13 WIB. Teriakan dua kali berupa kalimat yang sama, “Kenapa mamah ninggalin aku?”
Berdasarkan komunikasi Dinas Pendidikan dengan keluarga maupun orang tua, diketahui siswi itu memang sedang sakit. “Saya juga kurang tahu sakit apa, mungkin kecapean atau yang lain, saat mengikuti PTS (Penilaian Tengah Semester) dan TO (tryout UN) di sekolah,” kata Thamrin.