Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya, Arief Prasetyo Adi, mengatakan saat ini stok bawang putih yang perusahaan simpan mencapai 1.102 ton. Jumlah itu setara dengan 38 kontainer.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Arief menyatakan jumlah tersebut hanya akan cukup hingga awal Maret 2020. Meskipun stok bawang putih diperkirakan aman hingga Maret, Arief berharap Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian segera menerapkan impor untuk produk holtikultura. "Bawang putih (yang ada di cold room) itu dengan izin impor tahun 2019," ujar Arif saat dihubungi Tempo, Jumat, 7 Februari 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Arief mengatakan Food Station selaku BUMD DKI Jakarta akan terus melakukan operasi pasar untuk mengendalikan harga bawang putih. Ia menyebut pengendalian harga bawang putih di Jakarta merupakan perintah langsung dari Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. "Harganya sangat baik, tidak lebih dari Rp 35 ribu di Jakgrosir," ujar Arief.
Di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur, harga bawang putih hari ini sudah menyentuh Rp 65 ribu per kilogram. Harga itu sangat tinggi jika dibandingkan dengan hari biasa yang dijual seharga Rp 20 ribu per kilogram.
Di Jakgrosir Kramatjati saja, dari pantauan Tempo, stok bawang putih mengalami kekosongan. Dari keterangan petugas yang tak mau disebutkan namanya, stok komoditas itu sudah kosong hampir sepekan.
Kelangkaan bawang putih ini merupakan imbas dari ditutupnya keran impor dari Cina ke Indonesia. Penutupan dilakukan sebagai bentuk pencegahan penyebaran virus Corona.
Belum diketahui sampai kapan kebijakan ini akan diberlakukan oleh Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian. Berdasarkan Permentan No.38 Tahun 2017, impor produk hortikultura hanya bisa dilakukan melalui rekomendasi dari Kementerian Pertanian.
M JULNIS FIRMANSYAH