Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Sudah 72 Perwakilan Keluarga Penumpang ke Crisis Center Sriwijaya Air SJ 182

Hingga Minggu siang, sudah 72 keluarga korban penumpang Sriwijaya Air SJ 182 mendatangi Posko Crisis Center Bandara Supadio dan Soekarno-Hatta.

10 Januari 2021 | 15.05 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Tiga warga Pontianak yang merupakan kerabat dari salah satu penumpang pesawat Sriwijaya Air menangis di ruang tunggu Terminal Kedatangan Bandara Supadio, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Sabtu, 9 Januari 2021. Basarnas Pontianak menyatakan pihaknya telah menyiapkan crisis center dan posko informasi di Bandara Supadio untuk keluarga dari penumpang pesawat Sriwijaya Air SJY 182 rute Jakarta-Pontianak yang hingga kini masih hilang kontak. ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Tangerang -Corporate Communication Sriwijaya Air, Ary Mercyanto mengatakan hingga Minggu siang ini, 10 Januari 2021, sudah 72 keluarga korban penumpang Sriwijaya Air SJ 182 yang mendatangi Posko Crisis Center di Bandara Supadio Pontianak dan Bandara Soekarno-Hatta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Update terbaru sudah 38 perwakilan anggota keluarga di PNK dan 34 di CGK," ujarnya.

Berdasarkan pengamatan Tempo, puluhan keluarga korban terlihat duduk diruang tunggu dalam Posko untuk pendataan dan mendapatkan informasi. Mereka ada yang menangis dan ada juga yang hanya duduk terpaku diam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca juga: KRI Kurau Temukan Ban Diduga Milik Sriwijaya Air hingga Celana Anak

Posko Crisis Center Sriwijaya Air  SJ 182 yang mulai dioperasikan Sabtu sore kemarin terbatas bagi petugas dan keluarga korban saja. Posko ini dijaga ketat aparat kepolisian maupub petugas Avsec Bandara Soekarno-Hatta.

Naina, adik kandung Rahmania salah penumpang SJ 182 tujuan Jakarta-Pontianak ini mengaku mereka hanya didata dan disuruh menunggu informasi selanjutnya. "Didalam kami didata, diminta menyampaikan ciri ciri penumpang termasuk pakaian yang dikenakan saat naik pesawat," ujar Naina.

<span;>Selanjutnya, kata dia, keluarga penumpang yang ada di dalam posko diminta menunggu informasi selanjutnya.

Naina mengatakan kakaknya Rahmania terbang dari Bandara Soekarno-Hatta hendak pulang ke Pontianak. "Kakak saya berasal dari Pontianak," ujarnya. Dia mengaku ada di Bali saat mendapat kabar pesawat Sriwijaya Air yang ditumpangi kakaknya hilang kontak Sabtu petang. "Saya langsung terbang dari Bali dan datang ke sini," ujarnya.

Naina berharap kakaknya dan penumpang yang lain bisa segera ditemukan. "Semua prosesnya dilancarkan," katanya. Dia juga meminta agar masyarakat tidak menyebar atau mengupload kondisi korban di media sosial.

Berdasarkan kronologi yang disampaikan Kementerian Perhubungan p<span;>esawat Sriwijaya SJY 182 take off dari Bandara Soekarno Hatta menuju Pontianak pada pukul 14.36 WIB.Pada pukul 14.37 WIB melewati 1700 kaki dan melakukan kontak dengan Jakarta Approach. Pesawat diizinkan naik ke ketinggian 29.000 kaki dengan mengikuti Standard Instrument Departure.

Pukul 14.40 WIB, Jakarta Approach melihat pesawat Sriwijaya Air tidak ke arah 075 derajat melainkan ke Barat Laut (North West), oleh karenanya ditanya oleh ATC untuk melaporkan arah pesawat.

Tidak lama kemudian, dalam hitungan detik, Pesawat hilang dari radar. Manajer operasi langsung berkoordinasi dengan : Basarnas, Bandara tujuan, dan instansi terkait lainnya.

Total penumpang Pesawat 50 orang (40 dewasa, 7 anak-anak dan 3 Bayi), ditambah 12 orang (6 kru aktif dan 6 ekstra kru).

JONIANSYAH HARDJONO

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus