Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Tangerang -Bank Sampah Sungai Cisadane (Banksasuci) di bantaran Sungai Cisadane Karawaci Kota Tangerang menemukan berton-ton sampah berbagai jenis, termasuk limbah medis yang terjaring di wasthrap.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perangkap berbentuk dermaga apung HDPE berupa kubus itu dipasang melintang di badan sungai sepanjang 70 meter. Tujuannya menjaring sampah dari hulu Sungai Cisadane.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Banksasuci Ade Yunus mengatakan relawan pembersih banyak menemukan sampah termasuk limbah bahan berbahaya dan beracun (limbah B3) dan limbah medis.
"Kami khawatir ada bekas penanganan Covid-19. Sebab para relawan menemukan sampah botol infus, masker, jarum suntik,"kata Ade Yunus kepada Tempo Ahad 21 Juni 2020.
Ade mengatakan ada belasan relawan Banksasuci yang bertugas menjaring sampah secara bergiliran.
Ade menyebutkan setiap hari terhitung satu ton sampah yang berhasil diangkut ke darat.
Jumlah sampah meningkat pasca
terjadi longsor TPA Cipeucang Serpong Tangerang Selatan akibat sheet pile jebol pada 22 Mei 2020 lalu.
"Relawan kami menimbang ada sampah sebanyak 10 ton yang terdampar di Washtrap Banksasuci, KotaTangerang," kata Ade.
Ade Yunus mengimbau kepada relawan agar lebih berhati-hati saat memilah smapah, setidaknya menggunakan sarung tangan.
"Kami minta mereka segera mandi mencuci tangan dengan sabun begitu selesai membersihkan washtrap,"kata Ade.
Ade menduga sumber limbah medis itu, kalau yang sudah sangat kotor dari longsoran TPA Cipeucang. "Kalau yang baru limbah medis pasti sengaja dibuang, kami belum tahu siapa yang membuangnya sembarangan,"kata Ade.
Untuk itu pihaknya meminta aparat dan instansi terkait untuk segera menindaklanjuti temuan limbah medis tersebut.
"Kategorinya limbah B3, sangat berbahaya apalagi bila betul bekas penanganan Covid-19, lebih berbahaya,"kata Ade.
Seorang relawan Banksasuci Hadi Irawan mengatakan
setiap hari para relawan yang terbagi dalam dua shif menaikan sampah dari sungai Cisadane pagi dan sore mencapai 1 ton.
"Sampah kami pilah. Kami proses pengeringan dan limbah medis dibakar menggunakan mesin insenerator dengan panas 80 derajat,kata Hadi.
"Kami sering temukan ada sampah medis seperti infus, jarum suntik, masker dan lainnya. Kemarin kami angkat sampah limbah B3 mendapati 20 jarum suntik dan beberapa infus juga masker, "kata Hadi.
AYU CIPTA