Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Ada banyak pilihan produk susu saat ini, mulai dari kedelai, almond, beras, oat, dan termasuk susu sapi dan kambing. Dua jenis susu yang terakhir termasuk yang paling favorit. Bahkan susu kambing diketahui memiliki lebih banyak manfaat gizi daripada susu sapi, terutama untuk masalah pencernaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Semua susu adalah emulsi lemak, protein, zat gizi mikro, laktosa dan air. Menurut beberapa penelitian, susu kambing memiliki kemungkinan lebih kecil menyebabkan gejala pencernaan yang merugikan daripada susu sapi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melansir laman Purewow, satu cangkir susu kambing, menurut USDA mengandung 170 kalori, 9 gram protein, 10 gram lemak, 11 gram karbohidrat, 11 gram gula, dan 25 miligram kolesterol. Sedangkan untuk satu cangkir susu sapi utuh, mengandung 160 kalori, 8 gram protein, 9 gram lemak, 11 gram karbohidrat, 11 gram gula, dan. 30 miligram kolesterol
Jika dilihat dari nutrisi makronutrien, susu kambing dan susu sapi hampir identik. Susu kambing unggul untuk protein dan kolesterol, tetapi kadar lemak susu sapi sedikit lebih rendah. Baik susu kambing atau susu sapi mengandung vitamin dan mineral yang cukup banyak, hanya dalam jumlah yang berbeda.
Susu kambing memiliki lebih banyak kalsium, kalium dan vitamin A daripada susu sapi, tetapi susu sapi memiliki lebih banyak vitamin B12, selenium dan asam folat. Jadi jika kandungan nutrisinya hampir sama, apakah yang satu lebih sehat daripada yang lain?
Seorang pekerja menuangkan susu sapi ke plastik pembungkus di Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara, Lembang, Jawa Barat (17/9). Menjelang lebaran permintaan meningkat. Foto: TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Baik susu kambing dan susu sapi menawarkan banyak sekali manfaat gizi, tetapi susu kambing mungkin lebih ramah pada sistem pencernaan. Itu karena kadar protein mikro yang menyulitkan sebagian orang mencerna susu kambing lebih rendah daripada susu sapi. Molekul lemak atau gumpalannya juga lebih kecil, yang membuatnya lebih mudah untuk diproses oleh tubuh Anda.
Karena dianggap lebih mudah dicerna, ada kesalahpahaman bahwa susu kambing bebas laktosa. Kandungan gula yang ditemukan dalam susu yang dapat menyebabkan masalah perut bagi orang-orang dengan alergi laktosa. Sebenarnya tidak. Susu kambing memang memiliki lebih sedikit laktosa daripada susu sapi, tetapi tidak cukup untuk membuatnya bebas laktosa.
Sementara untuk bayi yag alergi susu sapi, American Academy of Pediatrics sangat tidak menyarankan pemberian susu kambing kepada bayi sebagai pengganti susu formula. Ini karena meskipun lebih mudah dicerna, susu ini tidak menawarkan manfaat gizi yang sama, dan jika tidak dipasteurisasi, berisiko terkena infeksi. Konsultasikan dengan dokter anak Anda tentang alternatif susu formula. Mereka mungkin merekomendasikan susu kambing ketika anak Anda mendekati usia balita.
Jika Anda penasaran bagaimana rasa susu kambing untuk membandingkan rasanya pikirkan bagaimana rasanya keju kambing. Sedangkan susu kambing rasanya lebih ringan, netral dan lembut, susu kambing jelas lebih legit dan bau.