Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Bekasi - Amblasan tanggul Kali Cileungsi di sisi Jalan Cipendawa, Kelurahan Bojongmenteng, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, Jawa Barat, kian parah. Penyebabnya, tanggul tergerus air ketika debit Kali Cileungsi meningkat karena air kiriman dari Bogor sejak tiga hari terakhir, paling besar pada Rabu pagi, yang mencapai 550 sentimeter.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan pengamatan Tempo, hampir separuh badan jalan sepanjang 20 meter dari Cipendawa menuju ke Jatiasih amblas. Tanggul yang terbuat dari sheet pile itu sudah tak berdiri, padahal sebelumnya tanggul tersebut hanya doyong menjulur ke sungai. Jalan sepanjang 500 meter di titik itu pun harus ditutup dari lalu lintas kendaraan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebetulnya, tanggul itu ambruk setahun lalu. Pemerintah Kota Bekasi tak mempunyai kewenangan memperbaikinya. Sebab, kewenangan itu berada di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Kepala Bidang Bina Marga Kota Bekasi Widayat Subroto mengatakan debit air kiriman dari Bogor melalui Kali Cileungsi cukup tinggi sejak Ahad lalu sehingga menggerus bibir sungai. Karena tanggulnya sudah runtuh, tanah di bawah badan jalan tergerus sehingga sebagian badan jalan amblas. "Kami sudah melaporkan ke BBWSCC (Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane)," kata Subroto, Rabu, 7 Februari 2018.
Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono menuturkan pemerintah pusat tengah melelang proyek perbaikan tanggul tersebut dengan anggaran Rp 11 miliar. Ditargetkan, perbaikan dilakukan pada Maret mendatang. "Kami ingin memperbaiki, tapi terbentur dengan kewenangan," ujar Tri.
Selain tanggul tersebut, kata Tri, ada dua titik lain yang akan diperbaiki, yakni di samping gedung Sekolah Dasar Negeri VI Pekayon Jaya, Bekasi Selatan, dan tanggul di Kemang Pratama, Rawalumbu. Menurut Tri, perbaikan tanggul tersebut cukup mendesak mengingat ada infrastruktur lain yang terancam tergerus. "Ada badan jalan, bangunan sekolah, dan lingkungan," ucapnya.