Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Berita terpopuler di kanal Metro Tempo.co kemarin masih seputar temuan kecurangan dalam proses pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB di Kota Bogor. Wali Kota Bima Arya meminta calon peserta didik yang curang didiskualifikasi
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Isu lain kesaksian petugas kebersihan di Blok G Tanah Abang yang mengaku tak percaya jika tempat itu menjadi sarang preman.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berita lain yang juga ramai dibaca pembaca Tempo.co adalah warga kompleks Green Village, Bekasi yang terkungkung pagar beton bakal menggugat pemerintah kota atas kasus dugaan penyerobotan tanah tersebut.
Berikut tiga berita terpopuler kanal Metro Tempo.co
1. Banyak Temukan Kecurangan PPDB Jalur Zonasi di Kota Bogor, Bima Arya: Jika Tak Sesuai Harus Mundur
Proses pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB Kota Bogor 2023 diwarnai adanya indikasi kecurangan. Bahkan, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyebut ada 300 aduan yang diterima oleh pihaknya melalui layanan pengaduan di media sosial.
Bima pun meresponsnya dengan melakukan pemeriksaan lapangan. Pemeriksaan itu terkait kecurangan PPDB SMA negeri jalur zonasi dengan alamat yang kurang jelas dan aksi titip identitas anak di kartu keluarga (KK).
"Kami sudah cek tadi, ke Gang Selot yang paling dekat dengan SMPN 1, ada beberapa rumah tidak ditemukan nama anak itu dan ada yang mencurigakan juga, koordinat-nya dekat, tetapi ketika mendaftar alamatnya jauh gitu ya, jadi saya kira ini betul-betul ada permainan," kata Bima, Kamis, 6 Juli 2023.
Bima meminta calon siswa yang terbukti curang dalam proses penerimaan peserta didik baru atau PPDB zonasi didiskualifikasi. Hal ini menindaklanjuti temuan manipulasi data dengan menitip identitas anak pada kartu keluarga orang lain yang rumahnya dekat dengan sekolah tujuan.
Baca selengkapnya di sini
2. Petugas Kebersihan Ini Tak Percaya Blok G Pasar Tanah Abang Jadi Sarang Preman
Seorang petugas kebersihan bernama Pasana terlihat mengelilingi lantai 3 Pasar Tanah Abang Blok G, Jakarta Pusat. Dia sedang mencari alat kebersihan yang sebelumnya diletakkan di satu di antara kios yang terbengkelai.
Laki-laki berusia 48 tahun tersebut mengungkapkan sudah bekerja di Blok G sekitar tiga tahun. Saat itu, pasar yang pernah semarak menampung para pedagang kaki lima di era Gubernur Joko Widodo ini sudah sepi.
Meski sepi dan cenderung terbengkelai, Pasana mengaku belum pernah bertemu atau mendapati pelaku kriminal termasuk pengguna narkoba yang memanfaatkan situasi itu di Blok G Pasar Tanah Abang. "Nggak ada masalah, baru kemarin itu," katanya, Sabtu, 8 Juli 2023.
Baca selengkapnya di sini
3. Alasan Warga Green Village yang Terkungkung Pagar Beton Gugat Pemkot Bekasi, Terlibat Perizinan Klaster
Warga Green Village, Bekasi yang terkungkung pagar beton bakal melayangkan gugatan pidana dan perdata atas kasus dugaan penyerobotan tanah tersebut. Terdapat 10 pihak, termasuk Pemerintah Kota Bekasi yang bakal digugat warga.
Buntut dari penyerobotan tanah itu, akses 10 rumah warga di klaster perumahan itu dipagar beton oleh pemilik tanah sah. Ketua RW setempat Yunus Effendi menjelaskan pengembang PT SMP menyerobot lahan milik Liem Sian Tjie.
"Warga kami membeli rumah ini sudah ada SHM sertifikatnya. Hanya saja pengembang nakal, karena dia menerobos tanah warga lain," kata Yunus.
Yunus menambahkan klaster perumahan itu pertama kali dibangun pada 2013 oleh pengembang PT SMP. Selanjutnya, pemilik lahan menggugat pengembang ke Pengadilan Negeri Bekasi atas lahannya seluas 376 meter yang diserobot pengembang.
Baca selengkapnya di sini