Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigadir Jenderal Kristomei Sianturi mengklaim, warga sekitar lokasi ledakan gudang amunisi daerah (gudmurah) di Kabupaten Bogor, Jawa Barat tak mengetahui keberadaan magasin itu. Menurut dia, gudang amunisi merupakan tempat yang rahasia dan tertutup.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kristomei menuturkan, gudang amunisi selalu dibangun jauh dari permukiman. Namun seiring waktu, perumahan warga berkembang hingga merapat ke instalasi militer itu. "Kan orang juga enggak tahu ada gudang amunisi. (Orang di kompleks itu?) Enggak tahu, karena gudang amunisi tempatnya rahasia, tertutup dia," ujar Kristomei saat ditemui di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Rabu, 3 April 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Kristomei, TNI telah mengevaluasi saran untuk merelokasi gudang amunisi itu. Namun, dia mengatakan saran itu harus mempertimbangkan tempat tujuan dan biaya relokasi. "TNI enggak bisa bergerak sendiri," kata Kristomei.
Menurut dia, relokasi gudang amunisi masuk dalam proses sinkronisasi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) pemerintahan daerah setempat. Sinkronisasi itu meliputi lokasi instalasi militer, perumahan, sawah, dan hutan lindung.
Meskipun begitu, Kristomei mengakui opsi pemindahan gudang amunisi itu masih terus dibahas. "Betul (masih dibahas). Itu evaluasi kami juga," kata dia.
Panglima Komando Daerah Militer Jayakarta (Pangdam Jaya) Mayor Jenderal TNI Mohamad Hasan, mengatakan area ledakan gudang peluru sudah kembali aman. Lokasi ledakan sudah ditinjau oleh Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Maruli Simanjuntak.
"Saat ini kami sedang melakukan pembersihan dan sterilisasi lokasi," kata Hasan di Kepolisian Daerah Metro Jaya seusai mengikuti Rapat Lintas Sektoral Operasi Kepolisian Ketupat Jaya 2024 Wilayah Polda Metro Jaya, pada Senin, 1 April 2024.
Sterilisasi itu, kata Hasan, dilakukan dengan mengumpulkan kembali sisa material hasil ledakan tersebut. "Melakukan pengecekan bersama kepolisian, pemerintah daerah, tentang dampak yang terjadi di wilayah tersebut," ujar dia.
Menurut dia, laporan tersebut sudah disampaikan kepada Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto. Agus, kata dia, sudah memerintahkan untuk melakukan penanganan. "Sehingga bisa memastikan area yang kena dampak itu aman," tutur Hasan.