Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Berita Top 3 Metro kemarin membahas tentang banjir di Jalan Kemang Utara IX, Jakarta Selatan. Warga setempat menceritakan soal jasa mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Anies Baswedan, serta Penjabat (Pj) Gubernur Heru Budi Hartono.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Informasi berikutnya yang paling banyak dibaca mengenai penangkapan pedangdut Saipul Jamil. Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) bakal bersurat ke Kapolda Metro Jaya meminta proses penangkapan Saipul yang diduga melanggar prosedur itu untuk dievaluasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Laporan spanduk dan baliho pasangan calon presiden dan wakil presiden, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, di Kampung Susun Akuarium juga masih terpopuler di kanal Metro. Atribut ajakan memilih Anies-Cak Imin (AMIN) itu dipasang warga secara sukarela.
Tempo telah merangkum ketiga berita Top Metro tersebut di bawah ini.
1. Jasa Ahok, Anies, dan Heru
Jalan Kemang Utara IX, Jakarta Selatan, jadi salah satu wilayah yang kerap mengisi data titik banjir Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta belakangan ini. Banjir di ruas jalan ini, dan lingkungan sekitarnya, akibat hujan juga luapan Kali Mampang.
Paling baru adalah ketika hujan lebat mengguyur ibu kota pada Kamis lalu. "Kalau hujan lebat banget, setengah jam saja jalanan sudah tergenang," ujar Mohammad Muksin, warga setempat, saat ditemui pada Jumat, 12 Januari 2024.
Muksin adalah Ketua RT 01/05, Kelurahan Duren Tiga. Dia menyebut wilayah permukimannya, "Kemang pinggiran, ya. Beda dengan Kemang Raya."
Menurutnya, banjir dan jalanan tergenang di wilayahnya itu sudah jadi hal lumrah tiap musim hujan. Sebagai warga yang telah mendiami bantaran Kali Mampang sejak kecil, ia menyebut telah kenyang akan cerita banjir di pemukimannya.
Ia menilai peristiwa banjir paling parah ketika periode 2002 sampai 2008. Tidak hanya ketinggian genangan yang jadi masalah. Lamanya genangan surut selalu jadi pekerjaan rumah pemerintah kala itu.
Bagi warga bantaran kali di Kemang, Muksin mengungkapkan, kondisi kini dinilai membaik. "Ketika Jakarta dipimpin Pak Ahok, Pak Anies, dan sekarang Pak Heru, ya ada perubahan yang meningkat," katanya.
Banjir memang masih selalu ada, tapi, Muksin menambahkan, genangan menjadi lebih cepat surut saat ini. Menurut dia, mustahil bagi mereka yang tinggal di dekat kali tidak terkena banjir, apalagi ketika memasuki musim hujan seperti sekarang.
Baca selengkapnya di sini.
Selanjutnya tentang Kompolnas soal penangkapan Saipul Jamil
2. Kompolnas soal penangkapan Saipul Jamil
Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti menyayangkan soal video viral penangkapan pedangdut Saipul Jamil di kawasan Jakarta Barat. Poengky menilai polisi yang menangkap Saipul dan asistennya telah melakukan kekerasan.
“Kami sangat prihatin melihat video yang beredar viral menunjukkan aparat melakukan kekerasan dalam bentuk tindakan fisik dan verbal,” kata Poengky saat dihubungi Tempo pada Kamis, 11 Januari 2024.
Sebelumnya, polisi menangkap Saipul dan asistennya bernama Steven Arthur Ristiady (26 tahun) di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat pada Jumat, 5 Januari 2024. Penangkapan ini untuk mengusut kasus narkoba.
Saat diperiksa, Steven terbukti mengonsumsi sabu. Sementara hasil pemeriksaan Saipul menunjukkan urinenya negatif narkoba. Polres Jakarta Barat telah meminta divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) untuk memeriksa penyidik yang terlibat penangkapan Saipul.
Poengky menyebut, pihaknya bakal mengirimkan surat rekomendasi kepada Kapolda Metro Jaya agar para penyidik dalam melakukan tugasnya mengacu pada KUHAP dan Peraturan Kepala Kepolisian Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penggunaan Kekuatan.
“Kami akan mendorong dilakukan evaluasi proses penangkapan tersebut serta ditindaklanjuti dengan pemeriksaan kepada penyidik dan atasannya,” tuturnya.
Dia menyebut penyidik seharusnya berhati-hati mengingat masyarakat kini dapat mengawasi kinerja polisi dengan cara merekam kejadian. Rekaman tersebut kemudian bakal disebarkan di media sosial, sehingga tindakan polisi yang diduga melanggar hukum menjadi viral.
Baca selengkapnya di sini.
Selanjutnya tentang warga sukarela pasang spanduk AMIN
3. Warga sukarela pasang spanduk AMIN
Warga Kampung Susun Akuarium dengan sukarela dan kooperatif mencopot spanduk dan baliho Anies Baswedan serta Muhaimin Iskandar (AMIN) yang tersebar di sekitar lingkungan kampung.
Setelah berdialog dengan Panitia Pengawas Kecamatan Penjaringan, Badan Pengawas Pemilu Jakarta Utara, dan Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) kecamatan, warga sepakat untuk melepas baliho dan spanduk pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 tersebut.
Proses pencopotan ini dilakukan dengan kesadaran dan keikhlasan warga pada malam Senin, 8 Januari 2024. Pada awalnya, spanduk dan baliho AMIN terpasang di dinding dan pagar kampung susun, namun kini telah dibersihkan sesuai kesepakatan bersama.
Ketua Koperasi Akuarium Bangkit Mandiri, Darma Diani menyatakan bahwa tindakan pencopotan dilakukan dengan keikhlasan warga. Sebelumnya, baliho dan spanduk tersebut sudah dicopot dari dinding pada malam sebelumnya, namun sekarang warga diminta juga untuk mencopot yang dipasang di pagar kampung.
Diani mengungkapkan bahwa warga Kampung Susun Akuarium tidak mengira bahwa pasang baliho politik akan mendapat respons berbeda, mengingat kampung tersebut telah dibangun kembali oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
"Bagi kami, proses demokrasi ini bisa sama dengan warga di kampung-kampung lainnya. Bisa bebas pasang baliho atau banner yang jadi dukungannya," ungkap Diani.
Sejauh ini, pihaknya hanya merujuk pada ketentuan dalam Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Badan Pengelolaan Aset Daerah (BPAD) Provinsi DKI Jakarta mengenai 'apa yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan' bagi warga Kampung Susun Akuarium.
"Yang kami pahami di proses PKS kami, yang jadi larangan adalah: 1. Tidak boleh menjual bangunan; 2. Tidak menerima gerai anjungan tunai mandiri; 3. Tidak pasang baliho iklan komersil; 4. Tidak menyewakan kepada pemilik usaha ritel (seperti Indomaret, Alfa, dan lain-lain). Jadi hal ini yang kami pegang," kata Diani.
Ketua Panwascam Penjaringan, Muhammad Irvan Pramana memastikan bahwa pencopotan baliho dan spanduk tersebut dilakukan atas inisiatif sukarela oleh warga Kampung Susun Akuarium.
Baca selengkapnya di sini.