Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan peletakkan batu pertama pencanangan Kampung Susun Bayam di Pademangan, Jakarta Utara. Kampung Bayam merupakan permukiman yang terdampak pembangunan Jakarta International Stadium (JIS).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Hari ini, kami mulai babak baru untuk peletakan batu pertama pencanangan Kampung Susun Bayam,” kata Anies Baswedan, Sabtu, 8 Mei 2022 dikutip dari situs resmi Pemprov DKI Jakarta.
Peletakkan batu pertama Kampung Susun Bayam ini bertepatan pula dengan tanggal lahir Anies Baswedan. Selain melakukan peletakkan batu pertama, Anies, di hari ulang tahunnya kemarin, sempat menyaksikan pertandingan Persija Jakarta di JIS.
Anies menjelaskan pembangunan Kampung Susun Bayam ini akan memakan waktu. Ia pun meminta warga untuk bersabar. “Ketika proses tersebut, bagi yang menjalani akan terasa lama, tapi sesudah nanti terbangun akan menjadi sebuah tempat Bapak/Ibu menorehkan sejarah panjang di masa depan,” ucap dia.
Anies mengklaim pencanangan Kampung Susun Bayam ini menunjukkan Pemprov DKI Jakarta melakukan pembangunan yang memfasilitasi semua warga dan memberikan kesempatan yang sama pada mereka. “Semua mendapat kesempatan yang sama untuk masa depan yang cerah dan Pemprov DKI menjunjung tinggi kesetaraan kemanusiaan yang diwujudkan dalam bentuk nyata untuk warga Kampung Bayam,” tuturnya.
Menurut Anies, pembangunan Kampung Susun Bayam ini tidak akan menghilangkan penghidupan atau mata pencaharian warga, di mana sebelumnya warga banyak berprofesi sebagai petani perkotaan atau urban farmer.
“Nantinya yang berprofesi sebagai petani dapat terus meneruskan profesinya, sehinga menjadi contoh di samping stadion bertaraf internasional, berdampingan dengan masyarakat petani perkotaan,” kata dia.
Berkonsep Mezzanine
Pemprov DKI menyebut sebelum pembangunan Kampung Susun Bayam ini, PT Jakpro telah melakukan kegiatan sosialisasi dengan Resettlement Action Plan (RAP) bersama warga sekitar yang terdampak pembangunan JIS sejak Mei–Agustus 2019. RAP ini bertujuan agar warga yang terdampak tidak mengalami penurunan kualitas hidup, tetap dapat hidup berkelanjutan, serta anak-anak dapat meraih apa yang dicita-citakan.
Berdasarkan keterangan resmi Pemprov DKI Jakarta, Kampung Susun Bayam terdiri dari 3 blok/gedung dengan 4 lantai yang diperuntukkan bagi 135 kepala keluarga, ditambah dengan 3 unit hunian khusus difabel, sehingga total berjumlah 138 unit hunian. Unit hunian memiliki luas 36 meter persegi dengan layout ruangan meliputi dua kamar tidur, satu kamar mandi, dapur, ruang keluarga, balkon dan tempat menjemur pakaian.
Konsep desain Kampung Susun Bayam mengambil konsep Mezzanine (Hunian Bertumbuh), yang mana pada satu lantai bangunan terdapat dua lantai fungsional. Kampung Susun Bayam juga memiliki fasilitas pendukung, seperti unit usaha warga, koperasi dan gudang, musala, tempat wudu, taman kanak-kanak dan perpustakaan, aula serbaguna, toilet umum, serta ramp difabel.
Anies Baswedan berharap permukiman seluas 11,8 hektare tersebut dapat dikerjakan tepat pembiayaan, tepat waktu, dan tepat kualitas. Sehingga, pada September 2022 pembangunan Kampung Susun Bayam dapat selesai.
Sempat Tertunda
Sejumlah warga Kampung Bayam yang tergabung dalam kelompok urban farming memilih masih bertahan di sekitar kawasan Jakarta International Stadium atau JIS, walau telah menerima kompensasi atas lahan dan bangunannya. Alasannya, janji pengembang untuk membangunkan Kampung Deret sebagai pengganti pemukiman warga belum memiliki titik terang.
Mereka yang bertahan ada yang mendirikan rumah-rumah bedeng di pinggir rel kereta api. Hal ini disayangkan oleh Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim yang menyebut hal itu bisa membuat kawasan terkesan kumuh.
Menurut Ali, warga yang tempat tinggalnya terkena relokasi karena pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) di pinggir rel kereta sudah terdata sejak awal untuk ditempatkan di tempat tinggal baru dengan konsep Kampung Susun.
"Konsep kami, kami tidak ingin menghilangkan kampungnya, tapi menata kampungnya. Oleh karena itu, Kampung Bayam nanti akan dibangun dengan konsep susun. Sudah didata untuk para warga yang akan menghuni," kata Ali kepada wartawan di Jakarta Utara, Jumat, 7 Januari 2022 dikutip dari Antara.
Ali mengklaim soal bagaimana hunian warga Kampung Bayam yang terkena relokasi sebetulnya sudah diselesaikan dengan cara dialog. Dan sebagian warga pun sudah menerima untuk dipindahkan ke Kampung Susun.
Sedangkan sebagian lagi warga Kampung Bayam mendapatkan kompensasi 'ganti untung' karena menolak dipindahkan ke Kampung Susun Bayam.