Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Video viral beredar di media sosial belum lama ini soal percobaan penculikan dan pemerasan terhadap wanita oleh seorang sopir taksi online, Grabcar. Kejadian tersebut diketahui terjadi pada malam hari, ketika korban hendak menuju rumahnya. Sopir taksi online tersebut malah membawanya ke tol dan memaksa korban untuk mentransfer sejumlah Rp 100 juta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Laporan insiden dari perwakilan keluarga korban sebelumnya telah diterima Grab pada Senin, 25 Maret 2024 pukul 22.04. Grab Indonesia menyatakan sudah melakukan berbagai langkah tindakan, termasuk menghubungi korban dan terduga pelaku.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selalu waspada di mana pun berada menjadi kunci termasuk saat menggunakan transportasi umum, seperti taksi online. Berikut tips aman naik taksi online agar terhindar dari kasus serupa.
Sebelum memesan
Dilansir dari thespicytravelgirl.com, pastikan akun Anda terdaftar dengan identitas asli. Gunakan data diri dan nomor telepon yang aktif agar mudah dihubungi. Kemudian, verifikasi nomor darurat. Masukkan nomor darurat di aplikasi untuk memudahkan pihak berwenang dihubungi jika terjadi situasi darurat. Pilih jenis layanan yang sesuai. Pilih layanan yang sesuai dengan kebutuhan, seperti GrabCar, GoCar, atau GrabBike.
Selain itu, hindari memesan taksi di tempat yang sepi. Pilihlah tempat yang ramai dan terang untuk memesan taksi. Sebelum memesan, bacalah ulasan dari penumpang lain tentang pengemudi tersebut. Ini membantu Anda memilih pengemudi yang terpercaya dan ramah.
Saat memesan
Perhatikan detail pengemudi dan kendaraan. Pastikan foto dan nama pengemudi sesuai dengan yang tertera di aplikasi. Periksa juga nomor plat kendaraan dan warna mobil. Jika ada yang tidak sesuai, jangan ragu untuk membatalkan pesanan. Bagikan detail perjalanan dengan orang terdekat.
Bagikan informasi perjalanan, seperti lokasi penjemputan, tujuan, dan detail pengemudi, kepada orang terdekat melalui aplikasi pesan instan atau media sosial. Ini membantu mereka mengetahui keberadaan Anda dan memastikan Anda aman.
Saat berada di dalam taksi
Duduk di bagian belakang taksi online bisa menjadi salah satu cara. Ini dapat secara serius mencegah pendekatan seksual yang tidak diinginkan dari pengemudi. Sebagian besar waktu, ini adalah kesempatan murni bagi orang untuk berperilaku tidak pantas, terutama terhadap wanita.
Jaga komunikasi dengan orang terdekat. Beri tahu orang terdekat bahwa Anda sudah naik taksi dan perbarui informasi perjalanan secara berkala. Perhatikan rute perjalanan. Pastikan pengemudi mengikuti rute yang sesuai. Jika ada perubahan rute yang signifikan, tanyakan alasannya kepada pengemudi.
Percayai insting Anda. Jika Anda merasa tidak nyaman atau curiga, jangan ragu untuk meminta pengemudi berhenti dan turun dari taksi. Gunakan fitur "Panic Button". Beberapa aplikasi taksi online menyediakan fitur "Panic Button" yang dapat digunakan untuk menghubungi pihak berwenang jika terjadi situasi darurat.
Setelah perjalanan
Berikan penilaian dan ulasan. Berikan penilaian dan ulasan yang objektif tentang layanan pengemudi. Hal ini membantu pengguna lain untuk memilih pengemudi yang terpercaya. Laporkan kejadian yang tidak menyenangkan. Jika Anda mengalami kejadian yang tidak menyenangkan selama perjalanan, laporkan segera kepada pihak penyedia layanan taksi online.