Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi D Bidang Pembangunan DPRD DKI Jakarta Nova Harivan Paloh meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) membenahi Waduk Brigif di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Caranya dengan melakukan penghijauan dan memperhatikan akses masuk dari titik lokasi permukiman warga.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Di beberapa titik itu terkait dengan perapihan, penghijauan, terus juga akses-akses pintu masuknya," kata Nova saat ditemui di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Rabu, 3 Mei 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dari pantauan Tempo kemarin sore, tak banyak pepohonan di sepanjang Waduk Brigif. Semak belukar juga tampak tumbuh di area luar waduk yang tidak terawat. Tak lupa tumpukan sampah menghiasi area tersebut.
Tiga bongkah beton yang tidak terpakai ditempatkan di pinggir jalan. Lokasinya tak jauh dari bangunan Spald Interceptor Waduk Brigif.
Nova menyoroti kondisi Waduk Brigif saat ini. Menurut dia, penghijauan di area dalam Waduk Brigif masih sangat minim.
Padahal, waduk yang diresmikan mantan Gubernur DKI Anies Baswedan pada 6 Oktober 2022 itu berfungsi tidak hanya sebagai ruang limpah sungai untuk penanganan banjir, tapi juga tempat rekreasi dan area hijau.
Sejumlah warga memang beraktivitas di sana, seperti jalan-jalan sore, jogging, memancing, bahkan sekadar duduk bersantai. Karena itulah, Nova menilai, Pemprov DKI perlu merapikan dan menghijaukan kawasan Waduk Brigif, meski perawatan proyek masih di tangan kontraktor.
"Masalah perapihan, terus yang ketiga masalah penghijauan, masih kurang," ujar politikus Partai NasDem ini.
Soal akses masuk waduk, jalanan dari area permukiman warga cukup terjal karena berbentuk tanjakan. Tidak ada pengamanan di sana.
Di lokasi juga terlihat seorang pria berambut panjang, penampilannya seperti preman. Ia melarang warga yang mengendarai sepeda motor untuk masuk kawasan.
Dia bahkan berkeliling mengusir warga yang mengendarai motor dan memaksa agar kendaraan diparkirkan. Dalihnya karena sudah ada aturan untuk memarkirkan kendaraan.
Untuk fasilitas ibadah, musala di Waduk Brigif Jakarta Selatan itu terlihat bersih, tetapi perlengkapan salat, seperti mukena dan sarung tidak tersedia. Hanya ada dua sajadah yang terbentang.
Pilihan Editor: Waduk Brigif Tidak Terawat, Ketua Komisi D DPRD DKI Minta Kontraktor Diberi Sanksi Tegas
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.