Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Arsip

Wali Kota Depok: Ganti Nama Kementerian Pemberdayaan Perempuan

Wali Kota Depok mempertanyakan apakah suami atau laki-laki tidak perlu diberdayakan?

9 Agustus 2019 | 09.06 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani menyerahkan penghargaan kepada Walikota Depok Mohammad Idris (kiri) saat Pembukaan Rapat Kerja Nasional Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Tahun 2017 di Istana Negara, Jakarta, 14 September 2017. ANTARA FOTO

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Depok - Pemerintah Kota Depok usul mengubah nama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia menjadi Pemberdayaan Keluarga dan Anak. Usul ini diungkapkan langsung Wali Kota Depok Mohammad Idris dalam puncak rangkaian peringatan Hari Anak Nasional di Balai Kota Depok, Kamis 8 Agustus 2019.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Idris mengatakan alasannya mengganti 'Pemberdayaan Perempuan' menjadi 'Pemberdayaan Keluarga' adalah untuk meluaskan aspek perlindungan. Menurut dia, bukan hanya perlindungan terhadap perempuan dan anak, tetapi juga perlindungan keluarga sebagai satu kesatuan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Ketahanan keluarga ini tidak hanya melindungi anak-anak, tapi juga bagaimana memberdayakan laki-laki sebagai suami dan penanggungjawab,” kata Idris kepada wartawan, Kamis 8 Agustus 2019.

Menurut Idris, selama ini pola pikir masyarakat seolah dibuat hanya perempuan dan anak yang harus dilindungi dan diberdayakan. “Seakan-akan suami nggak perlu diberdayakan,” katanya.

Idris pun mengatakan telah berkomunikasi secara lisan dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia terkait inisiatif perubahan nama tersebut. “Kami akan usulkan ke kementerian juga Presiden, perubahan nama ini.”

Idris lalu mencontohkan program ketahanan keluarga yang selama ini diterapkan di Kota Depok. Dia mengklaim program itu membuat Kota Depok sebagai kota ramah anak dapat mempertahankan penghargaan sebagai Kota Layak Anak (KLA) se Indonesia untuk kategori Nindya sejak tahun 2017 hingga tahun ini.

“Salah satu wujudnya, kami sudah meluncurkan 'Sekolah Ayah Bunda' di Kota Depok sebagai sarana pembelajaran ayah dan bunda dalam mengelola keluarga,” kata Idris.

 

Ade Ridwan Yandwiputra

Ade Ridwan Yandwiputra

Memulai karir jurnalistik di Tempo sejak 2018 sebagai kontributor. Kini menjadi reporter yang menulis isu hukum dan kriminal sejak Januari 2024. Lulusan sarjana Ilmu Komunikasi di Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik, Institut Bisnis dan Informatika Kosgoro 1957.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus