Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Depok Mohammad Idris menyatakan pusat perbelanjaan atau mal di Kota Depok akan mulai dibuka pada 16 Juni 2020 dengan menerapkan sejumlah aturan protokol kesehatan yang ketat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Kalau angka reproduksi efektif Depok di bawah 1 hingga 16 Juni 2020, maka bersama Forkopimda kita sepakati seluruh mal bisa buka paling cepat tanggal 16 Juni 2020," kata Mohammad Idris di Depok, Kamis, 4 Juni 2020.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia mengatakan Kota Depok masih zona kuning, berbeda dengan DKI Jakarta, sejak 25 Mei angka reproduksinya sudah di bawah 1.
"Jakarta yang angka reproduksinya saja yang sudah di bawah satu baru buka mal nanti tanggal 16 Juni. Depok harusnya lebih lama lagi buka mal-nya," kata dia.
Menurut Idris kita harus gotong royong memulihkan perekonomian negara, ini yang ingin kita imbangi. Tapi perimbangan itu tidak semena-mena, harus kita lihat kesehatan adalah segala-galanya.
Dikatakannya untuk merangsang perekonomian, rumah makan, UMKM mulai 5 Juni 2020 sudah boleh buka. Kemudian hari Senin 8 Juni 2020 toko-toko di luar mal seperti Mc Donald, boleh buka.
Berikutnya adalah pembukaan pusat perbelanjaan atau mal pada 16 Juni 2020. Nantinya Protokol operasional mal sesuai Peraturan Wali Kota jumlah pengunjung maksimal 50 persen.
"Untuk pengunjung mal nantinya perhitungan kasarnya empat meter persegi cuman di isi 1 orang," katanya.
Sementara itu Ketua Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Kota Depok yang juga Mall Director Depok Town Square Sutikno menyayangkan penundaan operasional sejumlah mal di Depok hingga 16 Juni 2020. Sebelumnya Pemkot Depok akan membuka pusat perbelanjaan pada 5 Juni 2020.
"Sebenarnya kami sudah siap dengan protokol-protokol kesehatan yang dibutuhkan guna operasional mal di tengah pandemi Covid-19," katanya.
Protokol kesehatan yang sudah dipersiapkan Detos yaitu menyediakan hand sanitizer, masker, thermogun, petugas dengan APD, pemisah kasir hingga alat pengontrol jumlah pengunjung.
"Jumlah pengunjung bisa kami kontrol dan sudah pasang alatnya, kalau misalnya jumlah pengunjung sudah lebih pasti merah. Kapasitas kami full 40.000 pengunjung," katanya.