Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Setelah diluncurkan di Android, kini aplikasi Copilot dari Microsoft telah hadir di iOS. Aplikasi Microsoft Copilot adalah aplikasi standalone yang tidak mengharuskan pengguna mengunduh aplikasi Bing. Selain itu, aplikasi ini tidak mengharuskan pengguna login untuk menggunakannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Aplikasi Microsoft Copilot memiliki fungsi yang mirip seperti ChatGPT OpenAI. ChatGPT dan Copilot adalah teknologi kecerdasan buatan (AI) yang dikembangkan dengan tujuan membantu penggunanya menyelesaikan tugas dan aktivitas dengan lebih cepat dan efisien. Meskipun terlihat mirip, berikut perbedaan signifikan di antara keduanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari Redress Compliance, Microsoft Copilot adalah asisten virtual bertenaga AI yang terintegrasi ke dalam rangkaian Microsoft 365. Microsoft Copilot menggunakan model bahasa besar (LLM) dan data dari Microsoft Graph untuk memberikan bantuan yang dipersonalisasi. Hal itu menjadikan interaksi dengan aplikasi Microsoft 365 lebih intuitif dan efisien.
Di sisi lain, ChatGPT yang dikembangkan oleh OpenAI, adalah model AI Natural Language Processing (NLP) untuk menghasilkan teks mirip manusia. ChatGPT digunakan di berbagai aplikasi, termasuk GitHub Copilot, Microsoft Teams Premium, dan Bing Chat, untuk memberikan respons yang tepat guna dan relevan secara kontekstual.
Microsoft Copilot dan ChatGPT dikembangkan secara independen. Copilot adalah produk GitHub (juga dimiliki oleh Microsoft), sementara ChatGPT dikembangkan oleh OpenAI. Copilot didukung oleh model Codex OpenAI, turunan dari GPT-3, tetapi disempurnakan secara khusus untuk memahami dan menghasilkan kode. ChatGPT, di sisi lain, didasarkan pada seri GPT (Generative Pre-trained Transformer), terutama GPT-3 atau variannya.
Meskipun ChatGPT dan Microsoft Copilot merupakan terobosan dalam domainnya masing-masing, use cases utamanya dapat menunjukkan perbedaan yang jelas. Berikut komparasinya.
ChatGPT
- Agen percakapan
ChatGPT unggul dalam pemrosesan bahasa alami, menjadikannya ideal untuk membuat bot percakapan yang terlibat dalam dialog mirip manusia.
- Pembuatan konten
Membantu menghasilkan tulisan kreatif, artikel, esai, dan bahkan puisi, memanfaatkan pelatihan ekstensifnya dalam beragam data tekstual.
- Pertanyaan informasi
ChatGPT dapat menjawab berbagai macam pertanyaan, mirip dengan mesin pencari tetapi dengan konteks percakapan.
- Terjemahan bahasa
Dapat menerjemahkan bahasa dan menawarkan bantuan pembelajaran bahasa.
- Alat edukasi
Berguna untuk membimbing dan menjelaskan konsep kompleks dalam istilah sederhana.
- Dukungan pelanggan
Mengotomatiskan interaksi layanan pelanggan, menanggapi pertanyaan, dan memecahkan masalah umum.
Copilot
- Coding Assistant
Secara primer dirancang untuk membantu pengembang dengan menyarankan cuplikan kode dan algoritma serta memecahkan masalah pemrograman dalam berbagai bahasa.
- Code review dan debugging
Membantu meninjau kode untuk menemukan kesalahan dan potensi pengoptimalan, sehingga meningkatkan kualitas dan efisiensi kode.
- Dokumentasi
Membantu dalam menghasilkan dan memelihara dokumentasi teknis yang merupakan bagian integral dari pengembangan perangkat lunak.
- Pembelajaran dan mentor
Bertindak sebagai alat pembelajaran bagi pemrogram pemula dengan memberikan saran pengkodean dan menjelaskan praktiknya.
- Integrasi dengan alat pengembangan
Copilot dirancang untuk berintegrasi secara mulus dengan IDE (Integrated Development Environments) dan platform pengkodean lainnya, menjadikannya alat praktis bagi pengembang.
- Mengotomatiskan tugas repetitif
Ini membantu mengotomatiskan tugas pengkodean berulang, meningkatkan produktivitas, dan memungkinkan pengembang untuk fokus pada masalah yang lebih kompleks.
Fleksibilitas ChatGPT dalam tugas berbasis bahasa menjadikannya alat multifaset untuk pembuatan konten, pendidikan, dan keterlibatan pelanggan. Sebaliknya, Microsoft Copilot lebih terspesialisasi, mendukung dan meningkatkan proses pengembangan perangkat lunak melalui pembuatan kode, peninjauan, dan pengoptimalan. Masing-masing memiliki tujuan berbeda yang mencerminkan kemampuan uniknya dalam penerapan AI.