Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Chief Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Setiaji, mengungkap rencana digitalisasi yang akan dilakukan oleh Kemenkes. “Masa depan, kita ingin semua aktivitas kesehatan dari kandungan hingga kondisi kritis bisa terdata,” ujar dia dalam acara virtual bertajuk #HaloTalks Edisi Hari Dokter Nasional, Jumat, 22 Oktober 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setiaji melanjutkan, Kemenkes ingin membuat sistem kesehatan kandungan dengan analisa rekam medis, monitoring perkembangan bayi secara digital, notifikasi kesehatan digital kesehatan anak terutama terkait riwayat alergi dan alat online konsultasi kesehatan mental. Selain itu, adanya kemudahan mendapatkan suplemen kesehatan melalui online serta kemudahan konsultasi dan diskusi kondisi secara online.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sementara dari segi biaya layanan kesehatan, Kemenkes juga menginginkan adanya kemudahan akses untuk membandingkan dan pembayaran menggunakan fintech. Untuk lansia, adanya notifikasi dan informasi pengobatan pralansia secara real time, serta konsultasi kesehatan secara efisien dan kapan pun dengan telemedicine. “Ada juga kemudahan layanan kesehatan mendesak dengan sistem layanan kesehatan secara cepat,” tutur Setiaji menambahkan.
Menurut Setiaji, pemanfaatan teknologi untuk layanan kesehatan akan terus digunakan, bahkan setelah pandemi Covid-19 berakhir. Dalam uji coba yang dilakukan, pemanfaatan telemedicine untuk isolasi mandiri pasien Covid-19 mendapatkan animo yang cukup baik.
Selama satu setengah bulan melakukan uji coba, kata Setiaji, Kemenkes optimistis bahwa layanan kesehatan daring akan terus berkembang. “Perkembangannya sangat cepat, apalagi dengan adanya AI, virtual, machine learning, dan lainnya,” katanya lagi.
Selain itu, Kemenkes juga akan menyiapkan platform untuk berkolaborasi, termasuk regulasi, Undang-Undang Praktik Kedokteran agar disesuaikan dengan kondisi yang ada. “Saya yakin layanan telemedicine dengan regulasi yang cocok, akan terus berkembang ke depannya,” ujar dia.
Baca:
Aplikasi Layanan Kesehatan Mahasiswa Indonesia di Taiwan Juara Kompetisi Global
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.