Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Militer Korea Selatan akan melarang prajuritnya memakai perangkat iPhone. Kondisi ini dipicu oleh kerentanan bocornya data dan informasi sensitif dari Korea Selatan ke negara lain.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Membawa iPhone akan dilarang sepenuhnya," kata seorang perwira tinggi yang disembunyikan identitasnya kepada The Korea Herald, dikutip dari PhoneArena, Jumat, 26 April 2024. Pelarangan ini disebut akan berlaku mulai 1 Juni mendatang dan memo internal di angkatan udara Korea Selatan ihwal larangannya juga sudah dibagikan ke masing-masing anggota.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Perangkat yang dilarang bukan saja iPhone, tapi menyasar ke semua jenis jam tangan pintar hingga perangkat wearable-aksesoris teknologi-besutan Apple. Sedangkan perangkat serupa Android tidak dilarang dan diperbolehkan dipakai oleh seluruh anggota militer di Korea Selatan.
Pelarangan iPhone beredar di markas militer Korea Selatan, diduga berawal dari ketakutan negara tersebut akan teknologi yang ada di perangkat Apple. Untuk keamanan negara, Korea Selatan lebih memilih menggunakan Samsung karena diproduksi langsung oleh negara ini.
Aturan ini akan membuat sekitar 500 ribu personel militer di Korea Selatan harus mengganti perangkatnya ke Samsung atau produk Android sejenis.
Selain diproduksi di luar Korea Selatan, iPhone juga diklaim tidak mematuhi batasan yang telah ditetapkan oleh National Defense Mobile Security atau NDMS. Akibatnya anggota militer di negara ini tidak bisa leluasa memanajemen perangkat secara khusus untuk keperluan misi di lapangan.
NDMS sangat berguna bagi militer Korea Selatan. Aplikasi pihak ketiga ini dipakai untuk menonaktifkan beberapa kemampuan Apple saat misi di lapangan, mulai dari kamera, Wi-Fi, mikrofon hingga tethering. Namun Apple tidak memperbolehkan pengubahan melalui aplikasi pihak ketiga tersebut.