Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Media sosial, dengan salah satu faktor influencer, tak hanya menjadi sarana untuk berinteraksi dan berjejaring. Tidak sedikit orang menggunakan media sosial untuk bekerja, bahkan menjadi ruang publik untuk melakukan pergerakan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Atas hal ini, banyak gerakan politik yang bekerja sama dengan para pemengaruh atau influencer untuk menarik suara masyarakat.
Mekanisme Persuasi dalam Media Sosial
Menurut psychologytoday.com, persuasi di media sosial melibatkan upaya yang disengaja untuk memengaruhi orang lain melalui komunikasi. Elaboration Likelihood Model (ELM) merupakan kerangka kerja yang berguna untuk memahami bagaimana pesan-pesan membujuk audiens di platform-platform ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rute Utama menuju persuasi melibatkan pengguna yang memproses konten yang mereka temukan secara mendalam. Misalnya, postingan terperinci dan informatif tentang isu sosial atau manfaat kesehatan dapat menghasilkan perubahan sikap yang bertahan lama jika pengguna termotivasi untuk terlibat dengan konten tersebut dengan penuh pertimbangan. Konten berkualitas tinggi dengan argumen yang kuat lebih mungkin untuk membujuk pengguna yang bersedia menginvestasikan upaya kognitif.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengendarai sepeda motor bersama influencer untuk meninjau progres pembangunan jalan tol Ibu Kota Nusantara (IKN) di Provinsi Kalimantan Timur, pada Ahad, 28 Juli 2024. Foto Sekretariat Presiden
Rute Periferal untuk persuasi bergantung pada isyarat yang dangkal, seperti daya tarik atau kredibilitas poster, bukan konten itu sendiri. Di media sosial, like, share, dan komentar berfungsi sebagai isyarat periferal yang dapat memengaruhi sikap dan perilaku pengguna secara signifikan. Misalnya, kiriman dari influencer terkenal atau kiriman dengan tingkat keterlibatan tinggi lebih mungkin membujuk pengguna meskipun mereka tidak memproses konten secara mendalam.
Peran Pengaruh Sosial dalam Pemasaran Media Sosial
Pemasaran media sosial memanfaatkan pengaruh sosial untuk membentuk perilaku konsumen. Teknik seperti dukungan selebriti, bukti sosial, dan kelangkaan umumnya digunakan untuk membujuk konsumen agar membeli produk.
Dukungan selebritas atau influencer melibatkan penggunaan individu terkenal untuk mempromosikan produk, memanfaatkan daya tarik dan kredibilitas mereka. Penelitian menunjukkan bahwa dukungan selebriti dapat meningkatkan kepercayaan konsumen dan minat pembelian secara signifikan.
Bukti Sosial memanfaatkan perilaku orang lain sebagai panduan untuk tindakan seseorang. Hal ini terbukti dalam penggunaan konten dan testimonial yang dibuat pengguna. Misalnya, melihat teman atau pengguna lain mengulas suatu produk secara positif dapat memengaruhi seseorang untuk melakukan pembelian. Bukti sosial merupakan alat yang ampuh dalam meningkatkan penjualan produk dan loyalitas merek.
Kelangkaan menciptakan rasa urgensi dengan menonjolkan keterbatasan ketersediaan suatu produk. Teknik ini memanfaatkan rasa takut ketinggalan (FOMO), perasaan yang umum di antara pengguna media sosial. Penawaran waktu terbatas dan rilis eksklusif sering kali mendorong keputusan pembelian cepat.
PSYCHOLOGY TODAY
Pilihan editor: Kata Pengamat dan Stafsus Presiden Soal Jokowi Ajak Belasan Influencer Jalan-jalan ke IKN