Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Korea Selatan sebagai negara produsen smartphone dan teknologi lainnya terus melangkah maju dalam pengadaan 6G. Kali ini bukan pihak swasta, melainkan pemerintah Korea Selatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Komite Transisi Kepresidenan mengatakan bahwa pemerintah Korea Selatan yang baru berencana untuk membuat prototipe komunikasi 6G pada tahun 2026 dengan teknologi yang diharapkan akan dikomersialkan antara tahun 2028 dan 2030.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Ketika berbicara soal pendorong pertumbuhan ekonomi masa depan, pemerintah saat ini berfokus pada chip non-memori, mobil masa depan dan biotek dan perawatan kesehatan,” katanya.
“Pemerintah baru berencana untuk menambahkan komunikasi 6G, baterai sekunder, layar, pertahanan dan kedirgantaraan, pembangkit listrik tenaga nuklir canggih dan konten digital,” tambahnya.
“Komunikasi 6G dicirikan oleh latensi nol, yaitu koneksi tanpa menunggu apa pun. Komersialisasi global diantisipasi pada akhir 2020-an atau 2030 dan pemerintah baru bertujuan untuk mencapai sana lebih awal.”
Beberapa persyaratan kinerja mencakup kecepatan data puncak 1 Tbps (yaitu 1.000 kali bandwidth port Ethernet biasa) dan latensi di bawah 100 s (satu per 10.000 detik). Dibandingkan dengan 5G, 6G bertujuan untuk memberikan kecepatan data puncak 50 kali lebih tinggi dan untuk mengurangi latensi 10 kali.
Ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan, namun segala sesuatunya tampaknya berkembang pesat. Tahun lalu Samsung mendemonstrasikan transmisi pada 15m. LG memperbaikinya dan berhasil memancarkan sinyal 100m di antara gedung-gedung. Keduanya menggunakan sinyal di atas 100 GHz, jauh lebih tinggi daripada implementasi mmWave saat ini.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.