Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Komputer exascale pertama di dunia, dengan kemampuan satu miliar miliar (10^18) operasi per detik, telah berhasil dibuat di Oak Ridge National Laboratory di Tennessee, Amerika Serikat. Dia menjadi superkomputer tercepat di dunia saat ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebuah laptop umumnya yang berada di skala teraflop, atau triliunan operasi per detik, yang berarti sepersejuta kali lebih lambat. Dengan kemampuannya, mesin exaflop yang disebut Frontier itu diyakini akan dapat membantu memecahkan beragam problem ilmiah kompleks, seperti pemodelan iklim yang akurat, simulasi reaksi fusi nuklir dan proses penemuan obat-obatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Frontier akan menawarkan kemampuan pemodelan dan simulasi di level performa perhitungan komputer yang tertinggi," kata Thomas Zacharia dari Oak Ridge National Laboratory.
Sistem komputer Frontier tersebar dalam 74 lemari kabinet terpisah, terdiri dari 9400 CPU--prosesor komputer standar--dan 37 ribu GPU atau prosesor yang didesain untuk grafis 3D tapi juga bisa digunakan untuk banyak tugas lain. Itu berarti mesin komputer ini memiliki total 8.730.112 inti untuk bisa mengerjakan banyak tugas paralel; bandingkan dengan laptop umumnya saat ini memiliki 5-9 inti.
Pada dayanya yang maksimum, superkomputer Frontier bisa membangkitkan panas yang begitu besar yang membutuhkannya mengoperasikan empat pompa berenergi tinggi untuk mendorong lebih dari 25 ribu liter air ke sekitar mesin setiap menit.
Performa exaflop Frontier tidak hanya menempatkannya yang teratas dalam daftar TOP500, sebuah kolaborasi internasional untuk pemeringkatan superkomputer paling kuat di dunia yang terkini, tapi juga mewakili seperempat kekuatan komputer dalam daftar itu. "Benar-benar capaian yang impresif," kata Simon McIntosh-Smith dari University of Bristol, Inggris.
Itu pun Frontier belum mencapai performa finalnya. Dalam beberapa bulan dan tahun ke depan, begitu perangkat lunaknya sudah dioptimasi, superkomputer ini secara teori bisa mencapai puncak 2 exaflop.
Di masa sebelumnya, tonggak superkomputer selalu diikuti banyak penemuan mesin dengan kemampuan serupa. Sementara ada beberapa mesin exascale yang sudah direncanakan untuk beberapa tahun ke depan, masih belum jelas bagaimana luas penyebaran teknologi ini nantinya.
“Laju perbaikan dalam dunia elektronik telah melambat entah kenapa, jadi kami tidak berharap bakal segera melihat mesin-mesin exascale menembus daftar TOP500 secepat dengan yang apa diakukan untuk petascale, misalnya,” kata McIntosh-Smith, merujuk ke mesin-mesin dengan seperseribu kemampuan mesin buatannya.
NEW SCIENTIST