Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Survei penetrasi internet dan perilaku pengguna internet di Indonesia pada tahun 2018 yang dirilis Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengungkap bahwa pengguna internet di Indonesia telah mencapai angka 171,17 juta jiwa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Jumlah tersebut merupakan 64,8 persen dari total penduduk Indonesia menurut proyeksi Badan Pusat Statistik (BPS) sebesar 264,16 juta jiwa.
“Angka tersebut mengalami peningkatan 10,12 persen atau tumbuh 27,9 juta pengguna dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Sekjen APJII, Henri Kasyfi, saat mempresentasikan hasil survei kerja sama APJII dan Polling Indonesia tersebut dalam perayaan Hari Jadi APJII ke-23 di Jakarta, Rabu malam, 15 Mei 2019.
Survei ini melibatkan 5.900 sampel dengan margin of error 1,28 persen, sementara data lapangan diambil selama periode Maret hingga 14 April 2019.
Dari sisi kontribusi pengguna internet per wilayah, Jawa masih menjadi penyumbang terbesar dengan pengguna internet sebesar 55 persen. Wilayah lainnya adalah Sumatera (21 persen), Papua (10 persen) Kalimantan (9 persen).
Adapun pengguna internet per provinsi di Jawa, paling besar dicatat oleh Jawa Barat sebesar 16,6 persen, diikuti Jawa Tengah (14,3 persen), Jawa Timur (13,5 persen), DKI Jakarta (4,7 persen), Banten (4,7 persen), dan DI Yogyakarta (1,5 persen).
Hasil survei yang dilakukan APJII, kerap menjadi acuan oleh seluruh industri dan pemerintah untuk mengetahui berapa banyak pengguna internet di Indonesia. Maka, tak jarang para pemangku kepentingan menunggu hasil dari survei internet yang dilakukan oleh APJII.
“APJII berharap, hasil survei penetrasi internet dan perilaku penggunanya di Indonesia tahun 2018 ini, dapat bermanfaat bagi seluruh industri yang membutuhkan gambaran bagaimana potret pengguna internet di lndonesia,” jelas Ketua Umum APJII, Jamalul lzza.