Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ekonomi

<font size=1 color=#FF9900>AMERIKA SERIKAT</font><br />Paulson, Sang Penyelamat

Pemerintah Amerika Serikat menyiapkan US$ 700 miliar untuk membeli aset bermasalah yang terkait kredit perumahan. Dampaknya belum terukur.

29 September 2008 | 00.00 WIB

Image of Tempo
material-symbols:fullscreenPerbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

JARI-JARI Scott Talbott tak pernah lepas dari papan ketik Blackberry-nya. Berpuluh pesan dikirim ke berbagai penjuru. Padahal, Ahad kemarin itu, Talbott mestinya menikmati pertandingan sepak bola Washington Redskins lawan New York Giants bersama istrinya. Bagi dia, sebagai pelobi Financial Services Roundtable, hari Minggu itu benar-benar genting.

Sehari sebelumnya, Menteri Keuangan Amerika Serikat Henry Merritt Paulson mengirim surat dua setengah halaman ke Kongres meminta persetujuan atas rencana penyelamatan lembaga keuangan senilai US$ 700 miliar (sekitar Rp 6.500 triliun). Duit itu akan dipakai buat membeli aset-aset yang terkait subprime mortgage alias kredit perumahan yang bermasalah. ”Ini paket yang besar karena ini juga masalah besar,” kata Presiden George W. Bush.

Talbott harus memastikan bank-bank non-Amerika yang duitnya nyangkut di kredit perumahan termasuk perusahaan yang bakal diselamatkan Paulson. ”Mereka harus lebih fleksibel mengirimkan bantuan,” kata Talbott. Usaha Talbott tak sia-sia. Ahad siang, Henk—begitu Paulson biasa disapa—menyatakan lembaga keuangan yang punya ”operasi signifikan” di Amerika masuk Rencana Paulson. Semula, hanya mereka yang berpusat di Amrik yang bakal masuk sekoci.

Sebelum Rencana Paulson ini, pemerintah Amerika Serikat sudah tiga kali memikul beban korban kredit perumahan. Maret lalu, pemerintah menjamin risiko dari akuisisi Bear Stearns oleh J.P. Morgan senilai US$ 29 miliar. Berikutnya, Fannie Mae dan Freddie Mac masuk perawatan pemerintah (conservatorship). Pekan lalu, giliran asuransi terbesar di dunia, American International Group, mendapat kucuran US$ 85 miliar.

Yang agak luar biasa dari usul Henk ini adalah terselip klausul kekebalan dari segala macam persoalan hukum jika suatu saat bermasalah. Ide inilah yang dipersoalkan Partai Demokrat di Kongres. ”Kami tak akan menyerahkan cek kosong senilai US$ 700 miliar begitu saja,” kata Nancy Pelosi. ”Kamu memberi mereka uang berlimpah, tapi mereka memberimu yang terburuk dari yang terburuk,” ujar Brad Sherman, politikus Partai Demokrat.

Usul Paulson juga dikritik Paul Krugman, ekonom Princeton University. Menurut Krugman, pemerintah tidak sepatutnya mengambil alih ”borok” kredit perumahan dan memindahkan seluruh risiko ke pundaknya. Dia mengusulkan, ketimbang membeli ”sampah”, pemerintah seharusnya menyuntikkan modal dan mengkonversinya menjadi saham, seperti ketika menyelamatkan Fannie Mae dan Freddie Mac dari kebangkrutan.

Tapi barisan pendukung gerak cepat Paulson juga tak sedikit. ”Ini pilihan terbaik dari semua pilihan yang tidak menarik,” John Faraci, bos International Paper Company, memuji. Presiden Time Warner, Jeffrey L. Bewkes, berharap gebrakan Henk ini akan menenangkan pasar.

Meski secara keseluruhan jumlahnya sangat besar, bagi lembaga keuangan yang tengah kekeringan likuiditas, kucuran itu tetap saja ibarat setetes air. Itu sebabnya, kata Kepala Ekonom Goldman Sachs John Hatzius, ada tiga hal yang perlu dilakukan perbankan, yakni menaksir nilai aset sebenarnya, menambah modal, dan merestrukturisasi kredit perumahan. Bagaimana nanti dampak Rencana Paulson, masih sulit diraba. ”Tapi setidaknya itu akan mencegah masalah ini meluas,” ujar Richard DeKaser, Kepala Ekonom National City Corp.

Terlepas dari segala kritik dan pujian, Rencana Paulson membuat sebagian besar indeks bursa saham Asia terkerek. Indeks bursa Shanghai melesat 7,77 persen ke level 2236,41. Namun bursa di Eropa dan Amerika Serikat malah melorot. Indeks Dow Jones Industrial, misalnya, terpangkas 102,74 poin ke posisi 11285,70. Harga minyak bumi di bursa New York juga merangkak ke US$ 108,05 per barel dari US$ 104,55.

Analis Louis Capital Markets, Jacques Henry, mengatakan Rencana Paulson akan mengurangi risiko krisis keuangan berikutnya. ”Tapi kita tidak akan melihat pemulihan ekonomi dengan cepat. Pelambatan itu benar-benar nyata,” katanya.

Sapto Pradityo (Wall Street Journal, New York Times, Bloomberg)

Yang Ditolong

  • Bear Stearns Companies
  • Fannie Mae (Federal National Mortgage Association)
  • Freddie Mac (Federal Home Loan Mortgage Corporation)
  • American International Group (AIG)

    Yang Dibiarkan Mati

  • Lehman Brothers
  • IndyMac Bank
  • Metropolitan Savings Bank
  • NetBank
  • Miami Valley Bank
  • Douglass National Bank
  • Hume Bank
  • ANB Financial
  • First Integrity Bank
  • First National Bank
  • Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Image of Tempo
    Image of Tempo
    Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
    • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
    • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
    • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
    • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
    • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
    Lihat Benefit Lainnya

    Image of Tempo

    Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Image of Tempo
    >
    Logo Tempo
    Unduh aplikasi Tempo
    download tempo from appstoredownload tempo from playstore
    Ikuti Media Sosial Kami
    © 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
    Beranda Harian Mingguan Tempo Plus