Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TERIK sinar matahari tak menghalangi calon konsumen mendatangi ruang pamer Daihatsu di Pondok Pinang, Jakarta Selatan, Kamis pekan lalu. Salah satunya Budiman. Pria 38 tahun ini mengincar Xenia hitam. Selain pas dengan dana yang dimilikinya, harga Xenia akan naik April nanti. "Saya memang lagi butuh," katanya.
Ia terpikat oleh paket promosi Cermat atau Cerdas Pilih Kredit Hemat yang menawarkan bunga kredit 8,9 persen flat selama tiga tahun dan uang muka hanya 10 persen. Kepala Dealer Daihatsu Samhaji mengakui hal itu efektif memancing calon pembeli. Pada hari biasa, yang datang 10-12 orang, sedangkan pada akhir pekan bisa dua kali lipatnya. Tapi, katanya, penjualan masih lesu, turun 30 persen selama tiga bulan terakhir.
Toh, Daihatsu tetap mantap di posisi kedua karena naik 48 persen dibanding Januari menjadi 6.512 unit. Xenia masih menjadi tulang punggung karena harganya termasuk yang paling murah di kelasnya. Harga Xenia paling rendah Rp 106 juta, sementara saudara kembarnya, Toyota Avanza, dimulai dari Rp 130 juta, dan Suzuki APV dibanderol Rp 126 jutaan. Selain itu, peluncuran Luxio bulan lalu ikut menggenjot penjualan.
Meski begitu, Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor Amelia Tjandra tak berani mematok target terlalu tinggi pada 2009 karena krisis global diyakini sudah menggerus daya beli masyarakat. Target tahun ini hanya 60 ribu unit, turun dibanding 2008 yang masih sekitar 78 ribu unit.
Secara keseluruhan, total penjualan mobil bulan lalu naik sembilan persen dibanding Januari menjadi 34.499 unit. Tapi, dibanding Februari tahun lalu, penjualan mobil tahun ini turun 27,4 persen. Sampai akhir tahun, penjualan mobil diperkirakan hanya 450 ribu unit, turun 26 persen dibanding tahun lalu, 607.805 unit. Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor Joko Trisanyoto melihat tingginya suku bunga kredit menjadi ancaman serius.
Memang tidak semua perusahaan pembiayaan sudah menurunkan suku bunga, kendati Bank Indonesia telah memangkas BI Rate menjadi 7,75 persen pada awal bulan ini. "Bunganya masih sama dengan akhir tahun lalu, 8-9 persen," kata Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Wiwie Kurnia. Salah satu yang sudah menurunkan suku bunga adalah Astra Credit Companies. Bulan ini, bunga Astra akan menjadi 8,5 persen.
Berbeda dengan Joko, Direktur Utama Astra Credit Djony Bunarto Tjondro optimistis pasar akan tetap bagus, sehingga target pembiayaan perusahaannya sebesar Rp 10,2 triliun bakal tercapai. Kenaikan penjualan mobil bulan lalu, misalnya, membuat Astra Credit membukukan pembiayaan Rp 1 triliun.
Direktur Pemasaran PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors Rizwan Alamsjah pun yakin industri ini masih prospektif karena permintaan pasar lokal lebih besar ketimbang ekspor. Revisi asumsi pertumbuhan 6,3 persen menjadi 4,8 persen, katanya, menyiratkan konsumsi masyarakat masih besar. "Jika unsur pemilu dimasukkan, ada prediksi ekonomi tumbuh 5 persen," katanya.
Namun efek pemilu pada penjualan mobil agaknya rendah. Beberapa partai mengaku tidak jorjoran membeli mobil untuk pemilu. Rully Chairul Azwar, politikus Partai Golkar yang bertarung di Bengkulu, memilih menyewa mobil. Sebab, setelah kampanye tiga bulan, empat mobil yang disewa untuk kampanye di Bengkulu bisa dikembalikan. "Risiko mobil untuk kampanye kan besar," katanya. Hal yang sama dikemukakan Sekretaris Jenderal Partai Hanura Yus Usman Sumanegara.
Tidak seperti tahun lalu, pemilu memang hanya sedikit memberikan pengaruh pada penjualan mobil. Ketua Umum Gaikindo Bambang Trisulo mengatakan aturan Komisi Pemilihan Umum yang mensyaratkan sumbangan ke partai di atas Rp 100 juta harus melampirkan nomor pokok wajib pajak agak menghambat penjualan. Ia menilai, hambatan justru datang dari dalam, yakni kenaikan harga mobil yang cukup signifikan. Bukan tidak mungkin, kenaikan Februari lalu hanyalah anomali sesaat.
R.R. Ariyani, Ismi Wahid
Penjualan Mobil | |
2003 | 354.360 |
2004 | 483.170 |
2005 | 533.840 |
2006 | 318.880 |
2007 | 433.323 |
2008 | 607.805 |
2009* | 450.000 |
*Prediksi
SUMBER: GAIKINDO
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo