Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bisnis

Proyek Pabrik Baterai Mobil Listrik di Karawang Diresmikan, Investasinya Capai Rp160 Triliun

Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pabrik baterai mobil listrik di Karawang itu merupakan visi yang menjadi kenyataan.

3 Juli 2024 | 16.57 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Presiden Joko Widodo disaksikan Executive Chairman Hyundai Motor Group Euisun Chung (kedua kanan), dan Menteri Perdagangan, Investasi dan Energi Korea Selatan Inkyo Cheong (kanan) menandatangani mobil Hyundai Kona Electric saat peresmian pabrik baterai kendaraan listrik PT Hyundai LG Industry (HLI) Green Power di Karawang, Jawa Barat, Rabu, 3 Juli 2024. Pabrik sel baterai kendaraan listrik terbesar di Asia Tenggara itu dibangun oleh konsorsium perusahaan asal Korea Selatan Hyundai dan LG dengan total investasi senilai Rp160 triliun yang akan diselesaikan secara bertahap. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Jokowi menyebut pabrik baterai mobil listrik PT Hyundai LG Industry (HLI) sebagai pabrik terbesar di Asia Tenggara. Kepala negara baru saja meresmikannya pada Rabu, 3 Juli 2024. Lantas, berapa anggaran yang digelontorkan untuk proyek tersebut?

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengungkapkan investasi pabrik baterai mobil listrik terintegrasi itu mencapai US$ 9,8 miliar. Jika mengacu pada kurs Rp16.379 per dolar, angka tersebut setara kurang lebih Rp160 triliun.

Namun hitungan tersebut belum termasuk investasi Hyundai untuk mobil. "Kalau diakumulasi, US$ 11 sampai US$ 12 miliar. Ini adalah investasi terbesar satu ekosistem di Indonesia, ekosistem baterai sampai mobilnya," kata Bahlil dalam acara peresmian pabrik HLI Green Power Karawang, Rabu, 3 Juli 2024, yang disiarkan melalui kanal YouTube Kementerian Investasi.

Lebih lanjut, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pabrik baterai mobil listrik di Karawang itu merupakan visi yang menjadi kenyataan. Ia menilai hal itu sebagai bukti komitmen Indonesia terhadap inovasi, pengelolaan lingkungan, penciptaan lapangan kerja, serta pertumbuhan ekonomi.

"Ini tonggak penting dalam perjalanan Indonesia menuju pembangunan berkelanjutan," kata Luhut.

Menurut dia, pembangunan ekosistem baterai dan industri kendaraan listrik juga bakal menempatkan Indonesia sebagai pemimpin di Kawasan Asia Tenggara. Selain itu, kata dia, menjadi upaya untuk mengurangi emisi karbon dan meningkatkan kualitas hidup warga.

Dengan diresmikannya ekosistem kendaraan listrik ini, ia optimistis target produksi 600 ribu unit kendaraan listrik pada 2030 bisa tercapai. Ia juga yakin produksi tersebut bisa mengurangi emisi hingga 160 ribu ton per tahun. 

"Ini mengurangi impor BBM 45 juta liter per tahun, serta penghematan subsisi BBM yang mencapai Rp131 miliar per tahun," kata dia.

Pilihan Editor: Pemerintah Resmikan Pabrik Baterai Mobil Listrik di Karawang, Luhut: Visi yang Jadi Kenyataan

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus